Ya, HIDUP – Pesatnya pertumbuhan bisnis perhotelan di Indonesia khususnya di Bali menjadi sasaran para hacker untuk melakukan kejahatan siber terhadap akun Google di bisnis perhotelan. Baca juga: HUT RI ke-79 dirayakan di IKN, sebuah hotel di Balikpapan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali, melaporkan sekitar 100 akun bisnis hotel diretas. Dalam skala yang lebih besar, peretasan juga berdampak pada sejumlah hotel di Indonesia. Ketua PHRI Kabupaten Badung Agung Rai Suryawijaya mengatakan, jumlah akun Google Bisnis yang diretas kemungkinan akan terus bertambah. Oleh karena itu, terobosan yang dilakukan ditengarai bersifat ekonomi. Baca juga: Kalau tidak mau menyesal, jangan gunakan jaringan 2G lagi Agung Rai mengatakan, serangan siber menyasar nomor telepon reservasi hotel dan nomor rekening pembayaran. Dari jumlah akun yang terkena serangan tersebut, nomor telepon dan akun khusus telah diubah. Wisatawan berada di kawasan Pantai Canggu, Badung, Bali, Kamis (4/6/2020). Baca juga: Ternyata hal inilah yang menjadi alasan Bali masih menjadi destinasi favorit Ia khawatir perubahan akun Google Bisnis yang dilakukan akan mengganggu operasional manajemen. “Jadi berbahaya kalau sampai ada yang menimpanya untuk memesan dan pembayarannya masuk ke rekening mereka, susah, sampai di hotel nanti hilang. “Tapi alhamdulillah segera tahu,” kata Agung Rai, Rabu 14 Agustus 2024. Menurutnya, hingga saat ini belum ada pengunjung yang tertipu akibat peretasan yang terjadi. Untuk mengantisipasi meluasnya peretasan akun bisnis hotel, PHRI berencana melaporkan kejahatan siber tersebut ke Polda Bali. “Keluarnya sekitar dua hari lalu. Ada orang yang mengalami gejala untuk memesan tapi tidak ada tempat. Saya mengimbau Anda untuk selalu memeriksa akun Google Bisnis hotel Anda. “Jika ditemukan akan segera diganti dan dilaporkan ke bagian siber,” ujarnya. Untuk menghapus login dari akun bisnis yang dikelola hotel, PHRI meminta persetujuan perwakilan Google di Indonesia. Raksasa dunia maya, kata Agung Rai, menawarkan untuk mengubah kata sandi dan membahayakan akun. “Demi masalah, ini kami tertutup pertama lalu mereka (pelanggan) Bisa secara langsung langsung ke hotel atau melalui agen perjalanan online Jika kamu mau untuk memesankata Agung Rai. Sementara itu, Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati mengatakan penyelesaian rekening yang terjadi tidak hanya merugikan konsumen. Namun hal itu juga mempengaruhi pendapatan daerah. “Iya kalau begitu pelanggan Pastinya, ya, akan menimbulkan kerugian finansial. “Saya hanya belum tahu berapa kerugiannya,” kata Kok Ace. Halaman selanjutnya “Kemunculannya sekitar dua hari yang lalu. Gejalanya ada orang yang booking, tapi tidak kamar. Saya minta selalu cek akun Google Business Anda. Kalau muncul, cepat ubah dan laporkan ke bagian siber,” ujarnya. dikatakan.