Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan sebanyak 531 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi korban pemalsuan data di Google Bisnis hingga Selasa (13/8/2024). Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, menyampaikan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan laporan yang masuk pada Senin (12/8/2024) sebanyak 369 hotel. “Kemarin [Senin (12/8/2024) itu 369 hotel. Nah kemarin [Selasa (13/8/2024)] jadi 531,” kata Hariyadi kepada Bisnis, saat ditemui di Sahid Hotels & Resorts, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Menindaklanjuti kasus tersebut, PHRI telah menginstruksikan PHRI daerah untuk membuat laporan ke Kepolisian Daerah. Sejauh ini, kata dia, baru 10 hotel di Jawa Tengah yang mendapat laporan dari konsumen yang menjadi korban penipuan. Sebelumnya, PHRI melaporkan sebanyak 369 hotel menjadi korban pemalsuan data di layanan Google Bisnis. Secara terperinci, Jawa Tengah sebanyak 156 hotel diikuti Jawa Timur 92 hotel, Sumatra Barat 60 hotel, Bandung 35 hotel, Sulawesi Tengah 18 hotel, dan Lampung 8 hotel. PHRI baru menyadari kejadian tersebut saat mendapat laporan dari salah satu anggota PHRI Sumatra Barat. Anggotanya mengungkapkan bahwa nomor telepon pada profil Google Bisnis-nya diubah oleh oknum tak bertanggung jawab pada Minggu (11/8/2024).Baca JugaKronologi Ratusan Hotel di Indonesia Jadi Korban Peretasan DataDaftar Hotel yang Menjadi Korban Peretasan Terkait Akun Google BisnisAda 369 Hotel jadi Korban Pemalsuan Data, Google Akui Ada Masalah Teknis Setelah mendapat laporan tersebut, anggota lainnya kemudian melakukan pengecekan. Ternyata, hal serupa turut dialami oleh sejumlah hotel yang ada di Indonesia. Hariyadi menuturkan, modus yang dilakukan pelaku adalah mengganti nomor telepon yang ada pada laman Google Bisnis hotel tersebut. Pelaku kemudian memberikan informasi palsu kepada konsumen dengan memberikan nomor rekening bank serta informasi lainnya yang menyangkut reservasi kamar. Imbas adanya kejadian ini, PHRI telah mengimbau seluruh masyarakat yang akan melakukan reservasi hotel untuk langsung menghubungi website resmi hotel yang bersangkutan. Ini dilakukan untuk menghindari penipuan. “Pihak hotel tidak akan bertanggung jawab atas penipuan yang terjadi pada akun Google Bisnis,” tegasnya. Dia juga mengimbau pemilik usaha untuk melakukan verifikasi agar informasi yang ada di Google Bisnis tidak dapat diubah oleh pihak luar. Pemilik usaha juga diimbau untuk melaporkan informasi yang tidak benar ke Google melalui suggestion edit di akun Google Bisnis, melaporkan fraud dengan Business Redressal Complaints, serta melakukan verifikasi person in charge dalam akun bisnis melalui Google My Business Verified. Diberitakan sebelumnya, Google mengalami masalah teknis yang kemudian berdampak pada perubahan profil bisnis sejumlah perusahaan pengguna Google Business, termasuk hotel. Perwakilan Google Indonesia menyampaikan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan pada informasi yang sebenarnya. Tim Google bekerja keras untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan. Adapun mengenai perubahan yang terjadi disebabkan kesalahan teknis di Google. “Kami mengalami masalah teknis yang berdampak pada perubahan informasi pada sejumlah profil bisnis dan telah menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya perubahan yang salah lagi,” kata Perwakilan Google Indonesia kepada Bisnis, Rabu (14/8/2024). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel