TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pengusaha perhotelan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyambut baik kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku. Keberadaan IKN dinilai membawa dampak positif bagi okupansi hotel-hotel yang ada di Benuo Taka. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten PPU, Sandri Ernamurti mengatakan bahwa tidak hanya okupansi, tetapi juga akan muncul hotel-hotel baru dengan standar yang lebih memadai di PPU. Selama ini pertumbuhan hotel di daerah lain di PPU belum signifikan, bahkan di sejumlah wilayah seperti daerah Babulu, Waru dan Kecamatan Penajam belum memiliki hotel baru. Kehadiran hotel-hotel baru hanya ada di Kecamatan Sepaku. "Harapan kita tumbuh hotel-hotel baru yang akan memenuhi PPU, tidak hanya di Sepaku," ungkapnya pada Rabu (14/8/2024). Baca juga: 80 Personel Polresta Samarinda Terlibat Pengamanan HUT ke 79 RI di IKN Untuk itu, Sandri pun berharap ada dukungan dari pemerintah pusat, provinsi hingga daerah dalam hal penambahan jumlah hotel baru di PPU. Salah satunya dengan melibatkan PPU untuk penyediaan akomodasi atau tempat inap apabila ada kegiatan kenegaraan di IKN. Berkaca dari HUT RI perdana di IKN ini, ratusan kamar hotel di PPU ludes terjual oleh tamu dari kementerian. Jumlah pesanan bahkan tidak bisa dipenuhi semua, lantaran keterbatasan hotel yang memadai di PPU. "Okupansi kita naik 1.000 persen dengan adanya upacara HUT RI di IKN," sambungnya. Baca juga: Bupati Edi Damansyah Terima Instruksi Presiden Jokowi di IKN, Pastikan Keamanan Pilkada 2024 Sandri mengungkapkan bahwa saat ini ada sebanyak 11 hotel di PPU yang masuk dalam anggota PHRI. Total kamar yang dimiliki hanya sebanyak 350 kamar. Selain dukungan pertumbuhan hotel baru, ia mengaku bahwa pengusaha hotel di PPU juga tengah berbenah agar hotel-hotel yang ada bisa ditingkatkan kualitas fasilitas pun pelayanannya. "Kita dari Penajam, Waru sampai Babulu masih terbatas, semoga dengan adanya ini hotel-hotel baru segera muncul," pungkasnya. (*)