Samarinda, Kaltim (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi Kalimantan Timur mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah setempat untuk memiliki sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Kepala Dinas PPKUKM Kaltim Heni Purwaningsih di Samarinda, Kaltim, Kamis, mengatakan TKDN merupakan salah satu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri. Salah satu tujuan yang ingin dicapai pemerintah melalui program TKDN adalah pemberdayaan industri dalam negeri yang akan memperkuat pondasi industri di dalam negeri. "Dengan adanya sertifikasi TKDN memudahkan UMKM binaan BUMN mendapat proyek pemerintah dan memperluas akses di pasar digital," kata Heny pada kegiatan Sosialisasi dan Edukasi TKDN. Sosialisasi TKDN diikuti sekitar 75 pelaku UKM dari kabupaten dan kota se-Kaltim dan unsur PHRI Kaltim, PHRI Kota Samarinda dan PHRI Kota Balikpapan. Kegiatan dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni. Sri mengungkapkan kegiatan sosialisasi dan edukasi TKDN bagi pelaku UKM dan PHRI Kaltim ini merupakan sebuah momentum yang baik bagi UKM dan pelaku usaha yang bisa saling berinteraksi. "Pemprov Kaltim memberikan dukungan dan memfasilitasi produk dari pelaku UKM untuk bisa dihadirkan dalam jaringan hotel dan restoran di bawah naungan PHRI. Manfaatkan ajang ini untuk membangun jejaring bisnis untuk pelaku UKM dan PHRI Kaltim," ungkapnya. Menurutnya, perekonomian lokal ditopang dengan bertahannya pelaku UKM di daerah. Untuk itu, hendaknya berbagai macam aneka produk UKM sudah harus memenuhi standar baik perizinan, sertifikasi kesehatan hingga sertifikasi halal. Hal itu menjadi sangat penting karena pada 8-15 September 2024 digelar MTQN XXX di Samarinda. Selain dalam negeri, ajang juga diikuti peserta dari negara lain, dengan berbagai macam kegiatan seperti lomba kaligrafi internasional, halal food, dan lainnya. "Ini menjadi ajang yang tepat untuk promosi bagi produk-produk UKM lokal di Kaltim, khususnya wilayah Samarinda dan sekitarnya. Menjadi media yang baik bagi para pelaku UKM dengan pembeli dari negara sahabat," sebutnya. Namun, lanjut Sri, yang perlu menjadi perhatian bagi pelaku UKM adalah masalah kuantitas, masalah penyediaan pasokan yang cukup bagi para pembeli dan ini harus diperbaiki agar pelaku UKM khas Kaltim bisa naik kelas ke pasar internasional. "Melalui rekan-rekan PHRI, saya juga berharap dapat memaksimalkan UKM Corner di hotel-hotel, sebagai ajang promosi bagi pelaku UKM kita. Tentunya produk-produk UKM yang sudah memenuhi standar TKDN," sebutnya.