Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI Pangandaran Akui Okupansi Hotel Turun Imbas Isu Megathrust

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana mengakui, bahwa isu Megathrust itu berdampak terhadap okupansi hotel di Pangandaran. Dirinya belum bisa memastikan secara pasti penurunan okupansi hotel di Pangandaran yang dikarenakan oleh isu Megathrust. "Mungkin, sekitar antara 20 sampai 21 persen. Tapi, saya belum menerima persis berapa yang batal ke hotel akibat isu Megathrust," kata Agus kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Jum'at (6/9/2024) siang. Menurut Agus, PHRI Kabupaten Pangandaran sudah merencanakan konsolidasi dengan BPBD dan BMKG guna memberikan informasi soal Megathrust dan langkah-langkah mitigasi. "Supaya memberikan informasi yang jelas. Kan, yang paling sulit itu ketika informasi digoreng di isu hoax itu," ucap Agus. Baca juga: Gempa Enggano Bengkulu Pagi Tadi Disebut Ahli Gempa BMKG sebagai Kejadian Gempa Megathrust Dia turut berharap pemerintah daerah dan lembaga yang resmi mengeluarkan statemen untuk mengantisipasi hal tersebut. "Kalau mitigasi, dari awal juga mereka (pelaku usaha hotel dan restoran) sudah paham. Untuk simulasi, waktu itu kita juga sudah kerjasama dengan BPBD," ujarnya. Sebelumnya diwartakan, puluhan warga Kota Bogor membatalkan diri untuk berangkat ke Pangandaran imbas beredarnya surat edaran (SE) tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Berdasarkan SE yang diterima Tribun Jabar, Pemda Kota Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengeluarkan surat edaran nomor 100. 3.4/4174 BPBD tentang peningkatan kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Baca juga: Pesan BPBD Jabar kepada Para Aparat di Pangandaran soal Potensi Megathrust Adanya pembatalan kunjungan dari warga Kota Bogor ke Pangandaran dibenarkan oleh Amin (40), seorang pengusaha travel lokal di kawasan wisata Pantai Pangandaran. "Tentu, bagi kami para pelaku usaha di Pangandaran sangat rugi dengan kejadian ini," ujar Amin kepada Tribun Jabar di Pangandaran, Rabu (4/9/2024) siang. Menurutnya, mereka yang membatalkan kegiatan di Pangandaran rencana berangkat di pertengahan September 2024 ini. "Mereka dari Bogor, ada satu grup kurang lebih 50 orang batal ke Pangandaran," katanya. Selain dirinya, menurut dia, para pelaku usaha lain turut terdampak akibat pembatalan kunjungan ini. "Sebetulnya bukan saya saja, karena mereka kan ada paket wisata. Jadi, ke hotel dan catering makannya juga kita cancel, beberapa tempat wisata yang akan dikunjungi juga dibatalkan. Jadi, harusnya dapat untung tapi malah buntung," ucap Amin.  Adapun isi surat edaran itu salah satunya menekankan adanya trend peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia dan adanya kemiripan Megathrust Nenkai, Jepang dengan dua Megathrust yang ada di Indonesia. [*]