Harianjogja.com, BANTUL—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul mencatat okupansi hotel di Bantul saat ini landai. Meski begitu, PHRI berupaya melakukan promosi untuk mengerek okupansi hotel pada libur akhir tahun.Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra menuturkan memasuki masa low season, okupansi hotel di Bantul mencapai 50-60%. Ia berupaya melakukan promosi hotel dan penginapan melalui table top ke berbagai daerah. Selain itu, PHRI Bantul juga bekerjasama dengan beberapa agent wisata untuk mempromosikan hotel dan penginapan yang ada. Menurutnya, selama masa low season, setiap tahun okupansi hotel biasanya terbilang landai. Namun, memasuki akhir tahun okupansinya akan perlahan-lahan meningkat. "Dibutuhkan konsistensi dalam promosi, kalau sekarang kita tidak bisa mendapatkan hasil langsung, bisa dibilang [promosi sekarang] untuk tahun depan," katanya, Senin (9/9/2024).Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul, Markus Purnomo berupaya menyelenggarakan event wisata untuk mendongkrak okupansi hotel dan restoran. Event wisata terbilang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan di Bantul. Dinpar Bantul mencatat jumlah wisatawan pada 24 Agustus 2024 mencapai 8.163 orang, sementara pada 31 Agustus 2024 mencapai 5.664 orang. Kemudian, saat ada event festival lampion wisatawan mencapai 10.571 orang. Wisatawan yang berkunjung ke Bantul sebagain besar masih berasal dari DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. "Harapannya setiap event berdampak di beberapa sektor, termasuk hotel dan restoran, meski kami tidak bisa memaksa harus menginap dan makan di mana," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News