Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

H. Deden Rohim : PHRI Sampai Saat Ini Belum Menentukan Paslon Yang Akan Didukung

H.Deden Rohim Ketua PHRI GarutGARUT, (BR-NET) – Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Garut, Jawa Barat yang beranggotakan 80 pengusaha hotel dan 300 lebih pengusaha restoran, memiliki ribuan karyawan, dengan sumbangan PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp. 30 miliar pertahun menjadi 3 besar penyumbang PAD terbesar di Garut.Dalam kontek Pilkada Garut, PHRI tentunya memiliki daya pikat untuk para pasangan calon (Paslon) yang akan maju di Pilkada November mendatang.“PHRI itu seksi lho! Karena kita punya gerbong yang cukup panjang (anggota yang banyak). Kemarin saja waktu Covid 19 bantuan untuk karyawan saja itu mencapai 7 ribuan ya,” ungkap Ketua PHRI Kabupaten Garut H. Deden Rohim, Senin (10/09/2024).Lanjut Haji Deden, atau biasa dipanggil Jiden, hingga saat ini belum menentukan Paslon yang akan didukung PHRI dari Paslon yang sudah pasti akan maju di Pilkada Garut, yakni dr. Helmi Budiman yang berpasangan dengan Yudi Lasminingrat ( Hebat) dan Abdusy Syakur Amin dan L. Putri Karlina (Santri).“Pokoknya rekan-rekan di PHRI akan gaspol mendukung calon siapapun itu yang komitmen mau mengembangkan pariwisata Garut,” tegasnya.Dikatakannya dia, hingga saat ini PHRI belum ada dialog formal dengan ke-2 Paslon untuk membicarakan komitmen tersebut, karena belum ada penetapan calon oleh KPU.Namun demikian, penggemar otomotif motor gede Harley Davidson itu, sudah memiliki takaran kelebihan dan kekurangan Paslon itu sendiri.“Kedua-duanya yang terbaik, Pak Syakur dia seorang akademisi mengelola perguruan tinggi dengan Fakultas Pariwisatanya, ia juga care terhadap olahraga, karena Ketua KONi, kekurangannya pasti ada lah. Kang Helmi tentu dengan pengalamannya 2 periode mengelola daerah,” tuturnya.Disebutkannya, posisi PHRI masih menunggu penetapan calon oleh KPU Kabupaten Garut, untuk penentuan sendiri akan dilakukan rapat untuk mencapai mufakat, kepada siapa dukungan akan diberikan.” Saya sebagai lokomotif tidak mau mendahului, takut salah lah. Pertemuan formal dengan siapapun, kalau obrolan non formal pernah dengan Bu Putri karena beliau itu anggota PHRI. Tapi secara formal belum,” pungkasnya. (Dadang).