Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Warga Pangandaran Jangan Panik, Pemkab Sudah Lakukan Ini untuk Antisipasi Megathrust

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran, Jawa Barat sudah melakukan berbagai langkah untuk antisipasi gempa megathrust.  Sebelumnya BMKG menginformasikan potensi adanya gempa megathrust. Salah satu wilayah yang berpotensi terdampak gempa megathrust adalah Pangandaran. Seiring dengan itu, pemerintah telah menggelar simulasi potensi megathrust di Kabupaten Pangandaran pada 5 September 2024.  Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran Untung Saefur Rokhman, mengatakan, BPBD sudah melakukan langkah-langkah antisipasi terkait adanya potensi megathrust. Ia pun meminta masyarakat Pangandaran mengubah cara berpikir ketika ada informasi terkait kebencanaan, seperti potensi gempa megathrust ini. “Menjadi tanggung jawab bersama untuk memberikan pemahaman dan informasi terkait potensi tsunami megathrust yang disampaikan BMKG. Jadi megathrust ini bukan prediksi kapan terjadi, tetapi justru kapan dan seperti apa tidak bisa diprediksi,” ujar Untung kepada harapanrakyat.com, Kamis (12/9/2024). Baca Juga: Dampak Isu Megathrust, Okupansi Hotel di Pangandaran Menurun Informasi terkait potensi megathrust menyebabkan okupansi hotel menurun di Pangandaran. Oleh karena itu, Untung mengajak pelaku wisata seperti PHRI menyadari pentingnya edukasi terkait mitigasi bencana. “Bersama-sama ayo dengan para pelaku wisata, PHRI dan pelaku wisata mengubah paradigma mindset pola berpikir mitigasi edukasi itu penting, artinya masyarakat dan para pelaku wisata bisa menjadi Duta Kebencanaan,” katanya. Edukasi kebencanaan, lanjut Untung akan membuat pengunjung merasa aman dan nyaman saat berwisata ke Pangandaran.  “Dalam rangka melakukan evakuasi, edukasi kepada para pengunjung membuat rasa aman dan nyaman, kita beri tahu potensi (megathrust) di perairan Jawa dikelilingi yang lempeng sudah ada dari dulu, BMKG itu menyampaikan sebuah potensi, tidak bisa diprediksi,” paparnya. Upaya BPBD Pangandaran Antisipasi Gempa Megathrust Mitigasi bencana, menurut Untung, akan meminimalisir korban saat bencana terjadi. Oleh karena itu, BPBD pun telah melakukan berbagai upaya untuk edukasi mitigasi bencana. “Kami BPBD Pangandaran telah berupaya, pertama ada beberapa hotel yang sudah melakukan kerja sama dengan BPBD dengan PHRI, untuk melakukan pelatihan kebencanaan dengan para pelaku hotel,” katanya. Untung menuturkan, pelatihan kebencanaan tidak bisa dilakukan serentak di semua hotel, tetapi harus satu-satu. “Tidak bisa dilakukan secara menyeluruh atau serentak, harus setiap hotel. Minimal manajemen, karyawan hotel menjadi perpanjangan dari kami Duta Evakuasi mandiri,” katanya. Untung berharap hotel memasang rambu jalur evakuasi dan menyediakan TES atau tempat Evakuasi Sementara. Tujuannya agar pengunjung yang menginap merasa aman dan nyaman. Kedua, lanjut Untung, Pemkab Pangandaran telah memasang rambu-rambu evakuasi. Rencananya 1.400 titik rambu evakuasi di Pangandaran terpasang bulan ini. “Rambu-rambu ini diprioritaskan untuk desa-desa pesisir Pantai Karapyak sampai Madasari Legok Jawa. Hal itu untuk memberikan informasi rasa aman, nyaman pada pengunjung yang datang ke Pangandaran,” ungkapnya. Baca Juga: Sindikat Pejabat Bodong Kementerian, Iming-iming Bantuan Hibah ADB untuk SMK di Cilacap dan Pangandaran Pelaku Wisata di Pangandaran Diajak Jadi Duta Evakuasi Mandiri Saat pemberitaan terkait potensi megathrust kembali ramai, Untung mengajak para pelaku usaha untuk memahami evakuasi mandiri. “Ayo bersama-sama kita memahami evakuasi mandiri, pelaku wisata di Pangandaran bisa menjadi duta kepada pengunjung bersama-sama untuk memahami konsepnya,” katanya. BPBD Pangandaran, lanjut Untung, terbuka jika ada pengusaha hotel yang ingin menggelar pelatihan terkait mitigasi bencana. “Kami BPBD siap kalau ada pengusaha atau pemilik hotel meminta untuk hadir memberikan pelatihan dan motivasi,” katanya. Untung juga mengingatkan, Kabupaten Pangandaran termasuk memiliki potensi tinggi terjadinya bencana sesuai Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2023. “Harus kita waspadai, dari Indeks Risiko Bencana Indonesia, data tersebut. Artinya bagian yang harus diwaspadai bagaimana bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung wisata yang datang ke Pangandaran,” papar Untung. Untung mengajak pelaku wisata untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait 5 titik EWS (Early Warning System) yang terpasang di Pangandaran. “Kita memiliki 5 titik EWS dan bekerja secara otomatis, ada di Pantai Barat, pos 4 depan hotel Century, di kantor Telkom, kantor kecamatan Pangandaran dan di Bojongsalawe. Saat ada gempa kedalaman terukur, EWS akan berbunyi otomatis dan setiap tanggal 26 dibunyikan untuk pengecekan, jadi setiap bulan diuji coba,” jelasnya. Untung menambahkan, ada 6 wilayah kecamatan dan desa di sekitar pesisir Pangandaran yang berpotensi terdampak megathrust mulai dari Kalipucang sampai Madasari Legok Jawa. Baca Juga: Magis Sumber Mata Air Cibencoy Pangandaran, Konon Bisa Bikin Cepat Dapat Jodoh “Kita harus siap dalam menghadapi isu (megathrust) yang ramai di media, kapan dan di mana seperti apa bencana terjadi, semua belum ada para ahli yang bisa memprediksi, tetapi potensi itu ada,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)