Mataram (NTBSatu) – Gelaran MotoGP Mandalika 2024 semakin dekat. Pelaksanaan event internasional tersebut mulai 27 – 29 September 2024 mendatang. Menjelang perhelatan event, masalah akomodasi seperti harga kamar hotel kerap menjadi masalah.Di mana terdapat pelaku usaha hotel yang sengaja menaikkan harga sewa kamar di luar harga batas atas yang ditetapkan.Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini menegaskan, pelaku usaha hotel di bawah naungannya sudah menjual sesuai perarturan gubernur (pergub) NTB.Pun, jika terjadi kenaikan, acuannya tetap pada berdasarkan Pergub NTB Nomor 9 Tahun 2022. Yakni, pengusaha hotel boleh menaikkan harga kamar hotel sampai tiga kali lipat pada zona satu, seperti di seputaran kawasan event.Kemudian, pelaku usaha hotel di zona dua, seperti di seputaran wilayah Kota Mataram boleh menaikkan harga kamar hotel hingga dua kali lipat.Sedangkan pada zona tiga, di seputaran kawasan gili hanya boleh menaikkan harga sewa kamar hotel satu kali lipat.“(Pejualannya, red) sesuai, kalau anggota kami sesuai dengan Pergub menjualnya. Andaipun ada yang menjual hotel di luar Pergub, itu oknum,” kata Ni Ketut Wolini, kemarin.Andai terdapat kenaikan harga sewa kamar hotel di luar pergub, kata Wolini, tindakan tersebut merupakan ulah calo. Sebab, kenyataannya, sekarang menjamur calo travel agen.“Misal Hotel menaikkan tiga kali lipat, pasti calon menjualnya dengan harga lebih. Hal itu jangan menyalahkan yang lain, meski ada Pergub namun tidak ada sanksinya,” jelas Wolini.Dijadikan “Kambing Hitam”Wolini menyampaikan, persoalan harga sewa kamar hotel kerap dijadikan kambing hitam, kala penonton MotoGP tidak sesuai target. Sebab, tak sedikit yang berasumsi menurun penonton MotoGP karena harga hotel yang mahal.“Sedikitnya penonton MotoGP, yang menjadi kambing hitamnya hotel, karena harga hotel yang tinggi. Itu yang kita tidak inginkan, harusnya evaluasi lagi hal-hal lain. Termasuk persiapan dan sebagainya,” jelasnya.Sejauh ini, lanjut Wolini, penjualan kamar hotel di wilayah penyelenggaraan event atau di Mandalika mencapai 95 persen. Sementara, home stay masih banyak yang kosong.“Mayoritas penyewa kamar tersebut dari dari crew MotoGP atau pihak Dorna,” pungkasnya. (*)