TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Okupansi hotel di DIY pada libur panjang akhir pekan Maulid Nabi melebihi target Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan pihaknya menargetkan okupansi selama libur panjang akhir pekan sebesar 75 persen. Target tersebut ditetapkan berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk daya beli masyarakat. Terlebih melihat data okupansi sepanjang Agustus hingga awal September 2024. Rata-rata okupansi hotel di DIY hanya 30-40 persen, maksimal 60 persen saja. Adanya libur panjang akhir pekan ini pun menjadi angin segar bagi anggota PHRI DIY. “Tetapi alhamdulillah, mulai tanggal 13 September 2024 naik menjadi 75 persen. Lalu naik lagi pada 14 September, rata-rata 85 persen, tetapi untuk wilayah tengah bisa mencapai 95 persen. Tanggal 15 September masih baik, tetapi mulai hari ini agak drop karena sudah pada pulang,” katanya, Senin (16/09/2024). Baca juga: BSI Sabet Penghargaan Best Digital Bank di Euromoney Awards 2024 Ia mengungkapkan segmen paling banyak menginap dari kalangan instansi swasta. Menurut dia, libur panjang akhir pekan ini dimanfaatkan untuk instansi swasta untuk melakukan gathering. Sehingga tidak hanya menginap, tetapi juga kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Selain dari swasta, segmen keluarga menduduki posisi kedua setelah instansi swasta. Mayoritas wisatawan berasal dari Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Namun tidak sedikit pula wisatawan yang berasal dari Sulawesi maupun Kalimantan, meski tiket pesawat relatif mahal. “Meskipun tiket sedang mahal, tetapi tidak menghambat wisatawan untuk datang ke Jogja,” ungkapnya.