Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Antisipasi Gempa Megathrust, PHRI Kabupaten Bekasi Beri Himbauan Ini kepada Hotel dan Resto

terkenal.co.id – Soal isu Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Megathrust Selat Sunda, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bekasi mulai mengambil langkah preventif. Belum lama ini Surat Edaran (SE) Pj Bupati Bekasi tentang Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Megathrust Selat Sunda yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat pada Senin (9/9/2024) lalu. Dikatakan Wakil Ketua II PHRI Kabupaten Bekasi, Bambang, pihaknya mengimbau kepada manajemen hotel untuk mempersiapkan mitigasi bencana bagi karyawan dan tamu. “Mitigasi ini meliputi penanganan tamu dan karyawan menuju tempat aman yang sudah disediakan, yaitu jalur evakuasi dan tempat evakuasi di luar gedung hotel,” kata Bambang kepada wartawan, Selasa (17/9/2024). Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa lampu darurat harus dipastikan berfungsi dengan baik dan diletakkan di tangga darurat. Kemudian, tanda arah menuju tangga darurat perlu diperbarui dengan tanda yang menyala saat mati lampu. Kendati demikian, selama evakuasi, petugas hotel akan membimbing tamu menuju tempat evakuasi yang dilengkapi ruang tunggu dengan makanan ringan untuk memulihkan ketenangan. “Kami juga menyediakan senter di setiap kamar. Kami mengimbau tamu untuk menggunakan senter tersebut jika terjadi bencana,” ujar Bambang, yang juga menjabat sebagai General Manager Hotel Quest Prime Cikarang. “Senter-senter ini diperiksa setiap hari untuk memastikan baterainya masih berfungsi. Jadi, jika terjadi mati lampu, tamu dapat menggunakan senter sebagai pegangan,” sambung dia. Menurut Bambang, okupansi hotel di Kabupaten Bekasi menurun pada September, jauh sebelum isu gempa bumi Megathrust Selat Sunda ramai di media. Hingga saat ini, pihaknya belum melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi terkait hal tersebut. “Isu ini memang banyak dibahas di media nasional sejak Agustus hingga September. Jika melihat tren bulan September, terjadi penurunan okupansi. Ini mungkin dipengaruhi oleh peringatan untuk tidak bepergian dan kekhawatiran terkait titik gempa,” kata dia. Sebagai langkah awal, pihaknya juga telah menyediakan direktori berupa gambar-gambar petunjuk untuk tamu yang berada di kamar saat terjadi gempa berkekuatan kecil. Langkah ini merupakan bagian dari pelatihan simulasi bencana kebakaran yang dilakukan rutin setiap tahun. “Ketika ada gempa bumi para tamu dapat berlindung di bawah meja. Kami sudah menyiapkan panduan visual yang diletakkan di kamar sebagai referensi selama bencana,” tutup Bambang.