Krjogja.com - SLEMAN - Dosen Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) yang beranggotakan Muhammad Fatih Qodri, Dosen Teknik Geologi, Bagus Gilang Pratama, Dosen Teknik Elektro dan Okki Verdiansyah, Dosen Teknik Geologi, bersama dengan tiga mahasiswa berhasil membuat alat berbasis Internet of Things (IoT) untuk pengukuran kualitas limbah. Mereka menghibahkan alat pada Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) DIY untuk diimplementasikan di hotel anggota.Fatih Qodri mengatakan, ia bersama tim mengembangkan implementasi pengukuran kualitas limbah berbasis IoT untuk industri perhotelan. Program pengabdian masyarakat ini dibuat bertujuan untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di DIY."Riset kami mendapatkan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan kami hibahkan pada PHRI DIY. Harapannya bisa membantu memastikan pariwisata berkelanjutan di DIY, melalui hotel sebagai akomodasi wisatawan," ungkapnya dalam sosialisasi dan serah terima alat di Platinum Hotel, Kamis (19/9/2024).Penggunaan teknologi IoT dalam pengukuran kualitas limbah diharapkan dapat membantu industri perhotelan dalam mengelola limbah secara lebih efisien. Di sisi lain menjadi penegasan untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan di DIY sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan dan bertanggungjawab."Program ini menunjukkan komitmen ITNY dalam mendukung pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, serta peran aktif dosen dan mahasiswa dalam memajukan sektor pariwisata dan lingkungan di DIY," tandasnya.Sementara, Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, menyambut positif penemuan sistem dari ITNY yang bermanfaat untuk dunia perhotelan dan restoran. Di DIY ada 385 anggota PHRI, Deddy berharap nantinya bisa diterapkan seluruhnya untuk memastikan keamanan dan kesehatan lingkungan."Kami berterimakasih pada ITNY yang memberikan hibah alat ini, pasti akan membawa manfaat. Alat ini pemantau limbah cair dari ITNY untuk PHRI DIY. Manfaat sekali karena selama ini kami pemantauan dilakukan secara manual. Kalau sampai di ambang batas bahaya ada sinyal dan sirine. Sangat bermanfaat terutama bagi hotel bintang 4 dan 5," tandas Deddy.Alat yang dihibahkan nantinya akan diserahkan pada hotel yang berminat dengan cara pengundian. PHRI DIY mengapresiasi adanya penemuan dari kampus di DIY yang membawa manfaat."Penemuan baru, sudah di apresiasi pemerintah pusat, kami juga di PHRI DIY. Kampus di DIY bisa membuat ini dan akan kami pikirkan lagi ke depan. Apabila dirasa diperlukan kita akan komunikasi lagi, alat ini senilai Rp 30 juta jadi tidak murah. Kalau ingin membuat kita akan fasilitasi dari anggota ke ITNY," pungkasnya. (Fxh)