Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Matahari Sedang di Atas Khatulistiwa, Indonesia Hadapi Titik Zenit dan Efeknya

TEMPO.CO, Jakarta - Posisi semu matahari baru saja melintasi garis khatulistiwa Bumi atau lintang nol derajat. Menurut info BMKG, pada tahun ini, matahari tepat berada di garis khatulistiwa pada 20 Maret 2024 pukul 10.06 WIB dan 22 September 2024 pukul 19.43 WIB.Artinya, posisi matahari sedang tegak lurus di atas khatulistiwa atau matahari mencapai titik kulminasi di wilayah khatulistiwa termasuk Indonesia. Posisi seperti ini disebut Kulminasi Utama atau matahari berada tepat di atas kepala atau di titik zenit. Dampak dari matahari di titik zenit adalah adalah hari tanpa bayangan--pada siang hari dan cuaca tak berawan. Begitu juga dengan suhu udara yang dirasa lebih tinggi.Sebelum sampai tepat di atas garis khatulistiwa pada Ahad malam, matahari mencapai titik zenit di Pekanbaru dan Gorontalo pada Sabtu siang, 21 September. Sedangkan Senin siang ini, 22 September, Pontianak yang akan alami titik zenit. Posisi semu matahari akan terus bergeser ke arah selatan dan akan berada di atas kepala penduduk di Jakarta pada 8 Oktober mendatang. Saat itu, jika cuaca tak berawan, hari tanpa bayangan terjadi di Jakarta.Iklan Sebagai catatan, posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara sampai dengan 23,5 derajat Lintang Selatan. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari. Penyebabnya, bidang khatulistiwa Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika bidang bidang revolusi Bumi. Mengingat posisi  Indonesia yang berada  di  sekitar  khatulistiwa, kulminasi utama atau titik zenit di wilayah Indonesia  akan  terjadi  dua  kali  dalam  setahun  dan  waktunya  tidak jauh  dari  saat  matahari berada di khatulistiwa. Secara umum, kulminasi utama 2024 di Indonesia terjadi antara 21 Februari 2024 di Baa, NTT, hingga 4 April 2024 di Sabang,  Aceh, dan 7 September 2024 di Sabang, Aceh, sampai  dengan 21 Oktober 2024 di Baa,  NTT.Pilihan Editor: Peneliti IPB Yakin Proyak Cetak Sawah dan Tebu di Merauke Akan Gagal