Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Penurunan Harga Tiket Feri Batam-Singapura Jauh dari Ekspektasi, Begini Komentar PHRI

Ilustrasi. Arus penumpang di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center mulai terlihat ramai beberapa waktu lalu. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos batampos – Harga tiket feri internasional rute Batam-Singapura mengalami sedikit penurunan diangka Rp30 ribu. Penyesuaian harga ini efektif berlaku pada Rabu (24/9) ini. Salah satu pihak yang mengusul penurunan tarif tiket tersebut ialah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepri. Meskipun pada mulanya PHRI mengusulkan penurunan diangka yang lebih besar. Sekretaris PHRI Kepri, Yeyen Heryawan, memberikan tanggapan terkait usulan penurunan harga tiket feri Batam-Singapura yang dianggap penting untuk mendukung pariwisata di daerah tersebut. PHRI Kepri mengusulkan penurunan harga tiket secara signifikan, dengan kisaran penurunan antara Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per tiket. Baca Juga: Harga Tiket Feri Batam-Singapura Hanya Turun Rp 30 Ribu, Masyarakat Kecewa Usulan ini diharapkan dapat mendekati tarif yang berlaku pada tahun 2019 sebelum pandemi, di mana harga tiket feri sangat terjangkau dan berkontribusi terhadap peningkatan arus wisatawan. Ia menyebut, penurunan harga tiket diyakini akan berdampak positif terhadap volume penumpang. Langkah ini diharapkan dapat menarik kembali wisatawan asing dan domestik untuk menikmati berbagai destinasi wisata di Batam. “Sebelum pandemi, tingginya arus wisatawan ke Batam, terutama dari Singapura, didorong oleh harga tiket yang kompetitif,” ujarnya. Meskipun penurunan harga merupakan langkah awal yang penting, dia mengaku hal itu belum tentu cukup untuk menarik semua wisatawan yang telah beralih ke destinasi lain selama pandemi. Namun PHRI Kepri optimis, kombinasi antara penurunan harga dan promosi pariwisata yang lebih kuat akan mampu mengembalikan minat wisatawan. Baca Juga: Fakta Persidangan Prostitusi Anak Bawah Umur dan Pria Hidung Belang di PN Batam Menanggapi kemungkinan penurunan harga tiket lebih lanjut, Yeyen menyatakan bahwa PHRI Kepri akan terus berkomunikasi dengan operator feri. Jika penurunan harga saat ini belum optimal, pihaknya akan mencari solusi terbaik yang menguntungkan semua pihak. Terkait isu kartelisasi tiket feri internasional, Yeyen menegaskan pentingnya persaingan sehat dan transparansi harga. Ia percaya, kerja sama antar pihak sangat penting guna mengatasi masalah tersebut. “Kami mendukung kebijakan yang melindungi konsumen dan memastikan harga tiket tetap terjangkau, serta menyerukan kerja sama antara pemerintah, asosiasi, dan operator feri untuk mengatasi masalah ini,” ujar Yeyen. (*) Reporter: Arjuna