Beranda>Nasional>KesraNASIONAL30 September 202418:20 WIBPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai insiden pembubaran diskusi di Hotel Grand Kemang berpotensi merusak citra industri perhotelan nasionalKetua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani (tengah)konferensi pers di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Senin (30/9). Validnews/Aldiansyah NurrahmanJAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengecam tindakan premanisme yang terjadi saat berlangsungnya acara diskusi Diaspora tersebut."Sebagai organisasi yang menaungi sektor perhotelan dan restoran di Indonesia, PHRI memandang insiden ini dengan serius dan sangat keberatan atas aksi premanisme tersebut," ujar Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, dalam konferensi pers di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Senin (30/9).Dia menegaskan, pihak Hotel Grand Kemang sudah melakukan prosedur yang benar terkait menggelar acara diskusi yang dihadiri sejumlah tokoh, Sabtu (29/9) pagi.PHRI memastikan hal ini setelah mengkonfirmasi hal ini langsung kepada manajemen Grand Kemang, termasuk mengenai prosedur dari izin keramaian dan hal lainnya usai peristiwa pembubaran paksa di dalam hotel terjadi.“Yang sudah dijawab oleh mereka bahwa semua dokumentasi untuk surat izin keramaian itu sudah diserahkan kepada pihak kepolisian,” katanya. Hariyadi mengatakan, pihak Grand Kemang juga sudah diberitahu oleh kepolisian bahwa akan ada demonstrasi di depan hotel.“Jadi mereka juga sudah melakukan koordinasi dengan polisi khususnya yang berkait dengan menghadapi demonstrasi yang hadir di muka hotel,” ujarnya.Menurutnya, tindakan tidak bertanggung jawab ini mengakibatkan kerusakan pada fasilitas hotel serta kerugian materi dan imateri bagi Hotel Grand Kemang. Tindakan kekerasan dan intimidasi itu, apalagi di tempat komersial yang bertujuan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi tamu, tidak dapat dibiarkan begitu saja."Insiden semacam ini berpotensi merusak citra industri perhotelan nasional, yang berperan penting dalam mendukung perekonomian dan pariwisata Indonesia," tegasnya.Diketahui, acara diskusi Diaspora di Hotel Grand Kemang itu dihadiri Refly Harun, Said Didu, Mayjen (Purn) Soenarko, dan sejumlah aktivis.KOMENTARSilahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar