eramuslim.com – Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu menyampaikan kesaksiannya terkait pembubaran diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Jakarta, Sabtu (28/9/2024). Itu disampaikan menganggapi sebuah video yang beredar di media sosial. Menunjukkan para oknum yang melakukan pembubaran berdebat dengan aparat keamanan di hotel. “Sepertinya kejadian ini terjadi setelah pembubaran?” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Rabu (2/10/2024). Didu mengatakan, para oknum tersebut melakukan pembubaran paksa diskusi. Di video yang beredar mereka berteriak-teriak dan merusak fasilitas ruangan. “Setelah merusak ruangan, mereka berpelukan,” ujarnya. Ia menyebut para oknum itu difasilitasi untuk masik ke ruangan diskusi. Bahkan mereka lewat depan. “Perusuh “difasilitasi” masuk ke hotel lewat pintu depan dan saat itu kami dalam ruangan yang terkunci juga diberitahu bahwa perusuh masih ada dan banyak permintaan mereka yang harus dipenuhi,” jelasnya. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sendiri mengecam adanya pembubaran diskusi itu. Ketua Umum PHRI, Hariyadi BS Sukamdani, menjelaskan bahwa tindakan pembubaran tersebut telah mengakibatkan kerusakan pada fasilitas hotel sehingga berdampak pada kerugian materiel dan imateriel bagi hotel. “Kami mengecam keras dan kami sudah menyampaikan ke Grand Kemang apabila hendak membawa kasus hukum, untuk memang akan ditempuh jalur hukum untuk itu,” kata Hariyadi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 30 September 2024. (Sumber: Fajar)