Cirebon,- Sejak beroperasinya Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu), akses dari Bandung menuju Cirebon maupun sebaliknya, kini relatif lebih singkat. Sehingga, kondisi itu bisa meningkatkan okupansi atau keterisian kamar hotel di Kota Cirebon. Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki menyebutkan okupansi hotel di Kota Cirebon kini mulai mengalami peningkatan. Saat weekday, kamar yang terisi di hotel Kota Cirebon bisa 50 sampai 70 persen. “Di weekday rata-rata okupansi 50 sampai 60 persen sudah pasti ada ditangan. Tergantung hotel tersebut, apakah ada acara MICE, itu bisa mencapai 80-90 persen, tapi kita ambil rata-ratanya di angka 50, 60, 70 persen,” ujar Kiki sapaan akrabnya kepada About Cirebon, Jumat (8/9/2023). “Kalau di weekend, rata-rata keterisian kamar itu bisa di atas 70 persen semua,” tambahnya. Terkait adanya Tol Cisumdawu ini, menurut Kiki, perjalanan memang lebih singkat dan mudah. Bahkan untuk jangka panjang, dengan adanya Tol Cisumdawu itu memiliki segi yang positif. “Dengan mudahnya orang datang, akses lebih gampang, orang investasi juga lebih gampang, Cirebon akan seperti Bandung. Apalagi akan beroperasinya Bandara Kertajati, dijamin akan lebih banyak lagi orang yang datang, walaupun masih banyak orang yang lebih banyak ke Bandung,” ungkapnya. Untuk itu, kata Kiki, kita harus mencari cara untuk bagaimana orang-orang dari Bandara Kertajati bisa datang ke Cirebon. Padalah, tambah Kiki, Cirebon banyak sekali untungnya seperti akses yang gampang dan Cirebon harus berbenah. “Berbenah itu, kita butuh tempat wisata sklaa nasional. Contoh seperti di Lembang saja, itu bisa dari pagi sampai malam. Yang seperti belum ada di Cirebon, sehingga kita harus kolaborasi dan sinergi dengan wilayah III,” katanya. “Sehingga Cirebon bisa menambah Long Of Stay. Kita dari PHRI perlu lebih banyak lagi promosi di luar kota untuk menarik wisatawan,” pungkas Kiki. (HSY)