TRIBUN-BALI.COM - Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali. Bahkan kini pemerintah pusat mulai membuka jalur laut dengan fast boat yang mengoneksikan Banyuwangi, Bali Barat dan Bali Utara atau yang disebut (3B). Menyikapi hal itu Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah pusat. Mengingat jumlah kunjungan dari wisatawan domestik perlu ditingkatkan. Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan sangat mengapresiasi upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan membuat pelabuhan kecil untuk boat di wilayah Bali Barat. Hal itu pun tentu akan membawa dampak positif bagi pariwisata di Bali. Baca juga: NASIB PPPK Pemprov Bali, PJ Gubernur Bali Sebut Gaji Dibayarkan Minggu Ini Baca juga: Dubes Rusia Apresiasi Polsek Kintamani terkait Evakuasi Jenazah Ilia Tarasov “Ini upaya pengembangan wisatawan domestik. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada penerbangan overland yakni penerbangan dari Jawa, Sulawesi, Bali,” ucapnya. Namun jika wisatawan ramai menggunakan jalur laut, pihaknya mengaku wilayah lain juga akan kecipratan. Pasalnya destinasi wisata banyak ada diwilayah lain seperti di Badung. “Jadi jalur laut, pasti hanya digunakan oleh wisatawan domestik. Mengingat Bali sudah menjadi penerbangan Internasional,” jelasnya. Ketua PHRI Badung itu pun mengaku semua itu merupakan upaya pemerataan pariwisata di Bali. Selain itu juga mengantisipasi kekorditan jalur darat yang terjadi. “Kalau jalur darat banyak yang menggunakan, Bali khan semakin macet. Apalagi wisatawan membawa kendaraan sendiri, Bali pasti crowded. Ini juga sebagai solusi,” tegasnya. Untuk diketahui, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno sudah membuka rute wisata terbaru menuju Bali pada Sabtu (21/9) lalu. Menurutnya, Kemenparekraf berupaya memperkenalkan destinasi wisata Bali utara agar wisatawan tak menumpuk di Bali selatan. “Kami akan mengujicobakan paket wisata yaitu Watu Dodol, Bangsring, Pemuteran, Lovina via jalur laut dengan fast boat,” jelasnya. Ke depan jumlah kunjungan dipastikan akan meningkat drastis. Memgingat rute ini mengoneksikan Banyuwangi, Bali Barat dan Bali Utara atau yang disebut (3B) melalui jalur laut. Ditargetkan pada dua tahun pertama, ada 500 ribu hingga 700 ribu wisatawan memanfaatkan rute ini. (gus)