TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Deddy Pranowo Eryono, mengungkapkan bahwa acara Wayang Kulit Jogja Night Carnival (WJNC) telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap tingkat hunian hotel, khususnya di wilayah tengah Yogyakarta. "WJNC berhasil meningkatkan okupansi hotel di wilayah tengah hingga 20 persen, menjadi total sekitar 60 persen," ujar Deddy. Menurutnya, kenaikan ini terjadi sejak penyelenggaraan WJNC 2024 hingga saat ini. Deddy menjelaskan bahwa peningkatan okupansi hotel ini terutama didorong oleh kunjungan wisatawan dari luar kota. "Wilayah tengah, seperti Malioboro dan sekitarnya, menjadi pusat perhatian wisatawan selama WJNC," tambahnya. Meskipun demikian, Deddy mengakui bahwa peningkatan okupansi belum merata di semua wilayah Yogyakarta. Baca juga: Pemkot Yogyakarta Diklaim Mampu Atasi Tantangan Sampah PascaGelaran WJNC 2024 Wilayah timur, barat, dan selatan masih belum merasakan dampak yang signifikan. "WJNC memang menjadi magnet bagi wisatawan, namun untuk mencapai peningkatan yang lebih merata, perlu dilakukan promosi yang lebih gencar ke berbagai daerah," ungkap Deddy. Deddy juga berharap agar acara seperti WJNC dapat diselenggarakan secara rutin dengan skala yang lebih besar, bahkan internasional. "Untuk menarik wisatawan mancanegara, kita perlu didukung oleh fasilitas transportasi yang memadai," tambahnya. Fokus promosi saat ini sebaiknya diarahkan ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. "Promosi yang intensif di negara-negara tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta," ujar Deddy. Menurut Deddy, keberhasilan WJNC dalam meningkatkan okupansi hotel membuktikan bahwa event-event besar seperti ini sangat efektif dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata. (*)