Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon menilai Cirebon membutuhkan event tahunan berskala nasional guna menarik lebih banyak wisatawan. Ketua PHRI Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki menyampaikan, bahwa wisatawan yang berkunjung ke Cirebon selama ini lebih banyak datang untuk kulineran atau urusan bisnis, tanpa adanya event yang dapat memperpanjang kunjungan mereka. “Selama ini, kalau PHRI membuat event sendiri itu berat." "Tapi kita sudah beberapa kali bersama pemerintah Kota Cirebon menggelar acara promosi, seperti di Yogyakarta dan Bali." Baca juga: Internal Game Arema FC Berlangsung Keras, Joel Cornelli Buka Suara, Charles Lokolingoy Cetak Brace "Artinya, kita sudah mencoba mengenalkan Cirebon, dan pemerintah pun sudah mulai promosi keliling ke luar daerah,” ujar Imam Reza Hakiki saat berbincang dengan media, Sabtu (12/10/2024). Namun, ia menekankan bahwa Cirebon membutuhkan event berskala nasional, seperti yang terjadi di Prambanan, Yogyakarta, yang kini telah menjadi agenda tahunan. Menurutnya, jika Cirebon memiliki event tahunan, hal ini akan memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi daerah. “Mungkin awalnya berat, tapi sekarang event tersebut sudah menjadi agenda tahunan." Baca juga: TERNYATA 1 Desa di Kecamatan Bagelen Purworejo Terhempas Tol Jogja-Cilacap Senilai Rp38,47 Triliun "Berkaca dari situ, Cirebon harusnya memiliki event tiap tahun, yang sudah pasti ada terus,” ucapnya. Kiki, sapaan akrabnya juga menyoroti potensi wisata di Cirebon yang ramai di akhir pekan, namun tanpa event besar, wisatawan lebih sering datang hanya untuk menikmati kuliner atau singgah sementara. Menurutnya, kehadiran event berskala nasional dapat membuat wisatawan betah dan memperpanjang masa kunjungan mereka, yang tentunya berdampak positif terhadap okupansi hotel. “Sayangnya, wisatawan yang datang hanya untuk kulineran." Baca juga: 4 Desa di Kecamatan Buluspesantren Kebumen Terhempas Tol Jogja-Cilacap Senilai Rp38,47 Triliun "Memang kebanyakan tamu hotel adalah orang-orang bisnis."