Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Tiga Gili di Lombok Krisis Air Bersih, PHRI: Ribuan Karyawan Terancam PHK

MATARAM, KOMPAS.com - Salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) di bidang pariwisata, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air tengah mengalami krisis air bersih. Persoalan tersebut dapat berdampak bagi para pekerja dan pengusaha. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Vicky Hanoi mengatakan, ribuan karyawan akan kehilangan pekerjaan meskipun statusnya dirumahkan."Itu yang empat ribu saja bisa di Gili Trawangan, belum Gili Air, belum Gili Meno. Akan berdampak pada hal-hal yang tidak kita inginkan. Ketika orang sudah tidak punya pekerjaan, maka kriminal pasti akan meningkat," ujar Vicky, Sabtu (12/10/2024). "Itu pasti terjadi, ketika tidak ada tamu. Karyawan pasti dirumahkan," tegasnya. Baca juga: Banjir Rob Demak: Warga Pasrah Hadapi Ancaman Tak Menentu Baca juga: Geger Penemuan Jasad Tengkorak, Diduga Tubuh Mahasiswa ULM yang Hilang di Hutan Kalteng Lima Bulan Lalu Pemerintah harus bertanggung jawab Dok. Pertamina Sejumlah turis bersiap menaiki kapal penyeberangan di Pelabuhan Gili Trawangan, Pemenang, Lombok Utara pada Jumat (13/10/2023) Vicky meminta untuk secepatnya pemerintah daerah memberikan solusi terkait masalah air bersih tersebut melihat banyaknya wisatawan yang berkunjung. "Saya berharap secepatnya air didistribusikan," tegasnya.Ia dan pemerintah kabupaten setempat mengaku sudah beberapa kali rapat terkait masalah tersebut. Namun, hasilnya masih nihil. "Saya kalau balik lagi rapat, miris saya. Kenapa, kita sudah bersurat berteriak, dua minggu di follow up," pungkas Vicky. Baca juga: Berikut Analisis Ahli Hidrologi UGM soal Banjir Jakarta di Awal Tahun 2020 Senada, Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan mengecam PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) harus bertanggung jawab dengan kejadian tersebut. "PDAM, dalam hal ini, mau tidak mau, suka tidak suka, harus bertanggung jawab. Lantas siapa yang harus kita salahkan," tegas Kusnawan. "Apa pun yang terjadi di Gili, akan berdampak di international tourism. Pertanyaannya, apakah pemerintah serius mengurusi masalah ini," kata dia. Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM... Selain itu, Manager Vyaana Hotel di Gili Air, Lily McDonalds mengatakan Gili Air mendapat imbas dari krisis air tersebut. "Kalau dari Gili Air kita mendapat suplai dari PDAM emang, akan tetapi memang belum maksimal," ungkap Lily. Menurut Lily, citra Gili harus tetap dijaga. Sebab ketika satu Gili memilki citra buruk, Gili yang lain pun terkena imbasnya. Baca juga: Banjir Rob, Solusi Rumah Apung Demak, dan Tantangannya... Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.