Denpasar - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengimbau anggotanya untuk rutin merawat lift secara berkala. Tujuannya, agar jatuhnya lift di Ayuterra Resort, Ubud, Bali, tidak terulang."Seandainya sudah tahu ada kerusakan jangan dibiarkan dan harus segera diganti untuk mencegah adanya korban," ujar Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, ketika dihubungi detikBali, Kamis (7/9/2023).Menurut Rai, jadwal perawatan lift berbeda-beda, ada yang harian, mingguan, dan bulanan. Jadwal perawatan lift juga bergantung pada daya angkut, tinggi, dan bobot elevator itu sendiri. Rai menerangkan pengelola hotel dan restoran juga wajib mempertimbangkan daya angkut lift. "Kalau over capacity tali slingnya bisa putus," ungkapnya.Rai berpendapat tak ada kewajiban bagi hotel dan restoran untuk melaporkan hasil perawatan rutin lift ke pemerintah daerah maupun PHRI. Sebab, hal itu merupakan tanggung jawab pengelola hotel dan restoran tersebut. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Rai optimistis insiden lift maut di Ayuterra Resort tidak akan memengaruhi signifikan tingkat okupansi hotel di Pulau Dewata. "Karena itu kan kecelakaan," tuturnya.Tram lift (lift luar) Ayuterra Resort meluncur dan menewaskan lima pegawai resor tersebut pada Jumat (1/9/2023). Polres Gianyar dan Polda Bali masih menyelidiki penyebab putusnya sling elevator tersebut. Simak Video "Bos Ayuterra Resort Polisikan Kontraktor Lift Maut" [Gambas:Video 20detik] (gsp/dpw)