Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Pelatihan dan Sertifikasi Food Handler di Kabupaten Tegal, Dinkes Gandeng PHRI

Kamis, 31 Oktober 2024 07:00 WIB PELATIHAN - Penjamah makanan saat mengikuti pelatihan dan sertifikasi food handler yang digelar Dinkes Kabupat - source: Yery Noveli/Radar Tegal Grup RADAR CBS - Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar pelatihan dan sertifikasi  food handler atau penjamah makanan di Kabupaten Tegal. Kegiatan dilangsungkan di Hotel Grand Dian Slawi, Selasa 29 Oktober 2024.  Dalam pelaksanaannya, Dinkes menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Tegal. Kegiatan yang diikuti sekitar 60 peserta ini, bertujuan untuk investasi yang krusial dalam keamanan publik, kualitas produk, dan reputasi bisnis. Ketua PHRI Kabupaten Tegal, Elizabet Ratih Dewi mengatakan, kegiatan Program Pelatihan dan Sertifikasi Food Handler merupakan tindak lanjut pendampingan Dinkes saat pengecekan Sertifikat Laik Higenis Sanitasi (SLHS) dan Sertifikat Laik Sehat (SLS) ke sejumlah hotel dan restoran.  Dalam pengecekan itu, banyak food handler atau penjamah makanan yang belum bersertifikasi.  "Untuk itu, PHRI bersama Dinkes menyelenggarakan acara ini. Tujuannya agar penjamah makanan memiliki sertifikasi," kata Elizabet. Dia menjelaskan, para peserta ini merupakan penjamah makanan di hotel, restoran, kafe, dan katering. Mereka dilatih tentang kebersihan dapur, kebersihan makanan hingga penyajian.  "Untuk pematerinya ada empat orang. Mereka dari Dinkes Kabupaten Tegal. Setelah pelatihan, peserta mendapat sertifikat," ujarnya. Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, dr Ruszaeni menjelaskan, Pelatihan Food Handler dalam Restoran dan Katering Industri makanan serta minuman adalah salah satu sektor yang paling diatur dan ketat dalam hal keamanan pangan. Makanan yang tidak aman dapat menyebabkan keracunan makanan, yang dapat berakibat serius bagi kesehatan publik dan reputasi bisnis. Untuk itu, pelatihan food handler (penanganan makanan) adalah bagian kunci dari pengolahan makanan.  "Keamanan publik adalah prioritas utama, kepatuhan regulasi pangan, mencegah keracunan makanan, meningkatkan kualitas produk, membangun kepercayaan pelanggan, mengurangi risiko hukum dan kerugian bisnis," ujarnya.  Dia menegaskan, pelatihan food handler dalam restoran dan layanan katering ini tidak boleh diabaikan. Karena ini adalah investasi yang krusial dalam keamanan publik, kualitas produk, dan reputasi bisnis.  Pelatihan yang komprehensif dapat membantu food handler memahami risiko yang terkait dengan pekerjaannya. Food handler menjaga keamanan pangan, dan memberikan layanan yang unggul kepada pelanggan.  "Dalam dunia makanan dan minuman yang kompetitif, memiliki food handler yang terlatih adalah salah satu kunci sukses yang paling penting," pungkasnya. (*)