TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran menanggapi betul isu gempa megathrust yang kini masih terus menjadi perbincangan pelaku usaha wisata. Pasalnya, isu gempa megathrust ini berdampak terhadap okupansi hotel. Apalagi, menjelang libur panjang natal dan tahun baru. Untuk itu, pengurus PHRI di Kabupaten Pangandaran melakukan berbagai upaya untuk meyakinkan wisatawan yang akan berlibur dan menginap di Pangandaran. Di antaranya, pengurus PHRI menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran untuk melakukan mitigasi ataupun simulasi. Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana mengatakan, adanya isu Megathrust tentu terhadap kunjungan wisata. "Makanya, kita terus antisipasi dan kemarin juga melakukan simulasi dan menerangkan terkait bagaimana isu Megathrust," ujar Agus dihubungi Tribun Jabar melalui WhatsApp, Minggu (3/11/2024) siang. Supaya, semua orang termasuk pengunjung memahami bahwa Megathrust itu belum tahu kapan terjadinya. "Tapi, yang penting adalah bagaimana kesiapsiagaan kita di daerah tempat wisata," katanya. Menurutnya, memang isu Megathrust itu berdampak ke semua tempat pariwisata bukan hanya di Kabupaten Pangandaran. "Karena mungkin gempanya yang sangat luar biasa, jadi pasti berdampak ke semuanya. Tidak hanya di wisata Pantai," ucap Agus. Meskipun demikian, Ia meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran ikut hadir untuk mengatasi isu Megathrust tersebut. "Jangan sampai, tamu kita kabur atau tidak jadi ke Pangandaran gara-gara isu Megathrust. Jadi, kita harus sama-sama meyakinkan para wisatawan," ujarnya.(*) Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna