PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kondisi sektor perhotelan di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masih lesu, dengan tingkat okupansi hotel rata-rata berada di bawah 50 persen. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pangkalpinang Sumiati mengungkap, sepinya geliat dunia perhotelan ini akibat melemahnya perekonomian saat ini, ditambah lagi defisit anggaran daerah serta terbatasnya kegiatan pemerintah, mengakibatkan minimnya aktivitas di hotel-hotel. "Sejak dua bulan terakhir, tingkat hunian menurun drastis dan hampir tidak ada aktivitas. Bahkan sekarang sebagian hotel ini terpaksa harus mengistirahatkan karyawan di rumah karena kondisi yang tidak bisa diprediksi," kata Sumiati. Sumiati menyebut, jelang perayaan tahun baru, pihak hotel juga belum dapat memprediksi seperti tahun-tahun biasanya yang berlomba mengadakan acara tahunan seperti Old and New. Bahkan dia memprediksi event serupa kemungkinan besar tidak akan dilaksanakan beberapa hotel mengingat kondisi ekonomi saat ini. "Tahun ini dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu dan tidak baik-baik, kawan-kawan di sektor perhotelan mungkin tidak akan mengadakan acara besar seperti sebelumnya dan sejauh ini juga tidak ada antusias menyambut tahun baru, baik itu dari bookingan hotel belum ada," ujar Sumiati. Selain itu dia juga mengungkapkan, harga tiket yang tinggi menuju Babel juga menjadi faktor sepinya kunjungan wisatawan. "Harga tiket ke Babel relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kota lain yang memiliki destinasi wisata menarik. Memang saat ini Babel proses pembenahan destinasi wisata, kami PHRI berharap sekali adanya kerja sama pemerintah membangun destinasi wisata yang ada di Babel sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan," ucapnya. Dia menuturkan, pihak perhotelan di Babel tetap berupaya menarik wisatawan dengan melakukan berbagai strategi seperti promo harga, kerja sama dengan agent travel serta partisipasi di berbagai event di Jakarta untuk mempromosikan Babel. (t3)