POSBELITUNG.CO - Tingkat hunian hotel di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih belum stabil akibat imbas situasi ekonomi saat ini. Kondisi ini menjadikan sektor perhotelan di Pangkalpinang masih harus menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan okupansi menjelang pergantian tahun 2024. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pangkalpinang, Sumiati mengungkapkan tingkat hunian hotel di Pangkalpinang rata-rata masih di bawah 50 persen. Kondisi ini mencerminkan industri pariwisata belum mengalami perbaikan signifikan pasca-pandemi dan melemahnya industri timah. Padahal industri timah sebelumnya menjadi tulang punggung perekonomian Bangka Belitung. "Untuk kondisi perhotelan saat ini, memang masih sulit untuk diprediksi karena situasi ekonomi yang belum stabil," ungkap Sumiati kepada Bangkapos.com, Senin (11/11/2024). Namun, Sumiati tetap optimistis menjelang momen pergantian tahun biasanya menjadi momen geliat bisnis perhotelan. "Kalau dibilang optimis, kami selalu optimis. Namun, dengan kondisi ekonomi seperti sekarang, kami khawatir masyarakat lebih fokus memenuhi kebutuhan sehari-hari daripada merayakan malam tahun baru di hotel," jelasnya. Baca juga: Peringati Hari Anak Nasional 2024, Pj Gubernur Bangka Belitung Ingatkan Hak dan Tumbuh Kembang Anak Menurut Sumiati, dampak melemahnya bisnis perhotelan ini sangat terlihat pada jumlah kamar yang terisi di hotel-hotel bintang satu hingga melati yang menurun drastis. "Dulu, ketika ada acara dengan menghadirkan artis di Pangkalpinang, hotel-hotel bintang satu dan melati selalu penuh. Kini, paling hanya 15 kamar yang terisi. Bahkan, hingga bulan Oktober, kami belum menerima satu pun booking dari instansi," jelas Sumiati. (Bangkapos.com/Sela Agustika)