Esposin, SOLO – Kebijakan pemerintah memangkas anggaran perjalanan dinas (perdin) kementerian/lembaga (K/L) sebesar minimal 50% untuk tahun anggaran (TA) 2024 juga diyakini akan berdampak kepada pengusaha akomodasi (transportasi), termasuk di Kota Solo. Salah satu pengusaha persewaan mobil di Kota Solo, Adjie Admodiwiryo, mengatakan kebijakan tersebut akan membuat omzet dari hasil persewaan mobil akan turun. Pasalnya, kegiatan atau perjalanan dinas dari K/L ke Solo juga diyakini akan turun. “[Kebijakan pemerintah memangkas anggaran perjalanan dinas] Pasti berdampak (kepada pengusaha akomodasi di Solo). Sebab kebijakan itu akan berdampak terhadap kegiatannya di Solo. Mungkin bisa berkurang 60-70 persen dari yang sebelumnya,” ujar Adjie kepada Espos, Rabu (13/11/2024). Ia mengatakan pada saat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), banyak sekali kegiatan K/L di Solo. Bahkan hampir setiap pekan ada kegiatan dari pusat di Kota Bengawan. Kondisi tersebut membuat pengusaha akomodasi seperti transportasi dan penginapan panen. Ia mengatakan pada saat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), banyak sekali kegiatan K/L di Solo. Bahkan hampir setiap pekan ada kegiatan dari pusat di Kota Bengawan. Kondisi tersebut membuat pengusaha akomodasi seperti transportasi dan penginapan panen. Selain itu, Jokowi berasal dari Kota Solo, sehingga saat presiden berkegiatan di Solo, kebutuhan akomodasi untuk pihak yang menyertai juga meningkat. “Dulu, banyak acara Pak Jokowi di Solo sehingga kebutuhan transportasi meningkat. Kedua, banyak pejabat di bawahnya mengadakan kegiatan di Solo,” imbuhnya. “Kami harus menyikapi ini. Kami harus mencari terobosan agar omzet masih terjaga,” ujarnya. Di balik itu, masih terselip rasa optimisme para pengusaha akomodasi di Solo dapat melanjutkan usaha mereka dengan baik. Pasalnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang notabene putra Jokowi juga berasal dari Solo. “Masih ada harapan. Mas Wapres Gibran kan dari Solo, jadi masih ada harapan dia berkegiatan di Solo,” imbuh pemilik 12 armada mobil tersebut. Diberitakan sebelumnya, kebijakan pemerintah memangkas anggaran perjalanan dinas kementerian/lembaga (K/L) sebesar minimal 50% untuk tahun anggaran (TA) 2024 langsung berdampak kepada hotel di Solo. Sebuah acara K/L di salah satu hotel di Solo langsung dibatalkan hingga pihak hotel mengalami kerugian bisnis ratusan juta rupiah. Hal tersebut diungkapkan pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Cabang (BPC) Solo, Wening Damayanti, kepada Espos, Rabu (13/11/2024). “Begitu kami mendengar berita ini [kebijakan pemangkasan anggaran perjalanan dinas] para general manager hotel langsung saling berkomunikasi lewat grup PHRI. Terkonfirmasi hingga kemarin sudah banyak loss business yang terjadi, sehingga cancelation untuk meeting banyak sekali terjadi bahkan ada hotel yang dalam dua hari sudah mengalami kerugian bisnis Rp650 juta. Bisnis yang seharusnya on hand dan terkonfirmasi, karena ada aturan baru ini di-cancel dari PIC masing-masing di pusat,” ujarnya. Wening mengatakan kebijakan tersebut memang menjadi pukulan telak bagi pengusaha akomodasi, termasuk hotel yang memiliki fasilitas ballroom besar, hotel bintang 3, 4, dan 5 yang memiliki market besar dari unsur pemerintah. “Sebagian kami juga andalkan market MICE yang memang sangat besar di Solo. Dengan adanya aturan yang baru ini bikin ketir-ketir ini. Kami harus siap-siap,” imbuh Wening. Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online. Berita Terkait Hanya Untuk Anda Inspiratif & Informatif