METROPOLITAN.ID - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bohor meminta penerapan rekayasa lalulintas satu arah atau one way di jalur Puncak Bogor disesuaikan dengan waktu Check in hotel. Sekretaris PHRI Kabupaten Bogor Boboy Ruswanto mengatakan, sejauh ini rekayasa one way masih diperlukan di jalur wisata Puncak Bogor, terlebih pada momen-momen libur bersama untuk mengurai kemacetan. Meski demikian, sejumlah pelaku usaha di bidang hotel meminta waktu one way dikaji ulang agar dapat disesuaikan dengan waktu Check in hotel. Baca Juga: Hati-hati Jambret di Jalur Puncak Bogor, Pelaku Tak Segan Bacok Korbannya "Mungkin untuk pemberlakuannya (waktu one way) yang mungkin bisa dikaji ulang, karena ada keluhan dari anggota (PHRI) atau pelaku usaha hotel khususnya," kata Boboy, Rabu, 20 November 2024. "(Pelaku usaha hotel) Berharap pemberlakuannya bisa disesuaikan dengan waktu atau jam check in hotel," sambungnya. Biasanya, Boboy menjelaskan, one way Puncak Bogor diterapkan setiap akhir pekannya. Yang mana, pada pukul 12.00-15.00 WIB, biasanya menjadi jadwal penerapan rekayasa one way arah Jakarta. Baca Juga: Kemenhub Wacanakan Bus Gratis untuk Wisatawan Puncak Bogor saat Libur Natal dan Tahun Baru Hal itu disebutnya menjadi keluhan para pelaku usaha hotel, karena waktu penerapan rekayasa one way arah Jakarta berbarengan dengan waktu masuk wisatawan ke hotel-hotel yang ada di Jalur Puncak Bogor, terlebih pada hari Sabtu. "Hanya kembali lagi, kalo itu sudah jadi diskresi karena  melihat kondisi atau situasi di lapangan untuk mengurai kemacetan, kita masih mengikuti aturan tersebut. Hanya tugas kita sebisa mungkin menyampaikan ke pihak tamunya perihal pemberlakuan tersebut," terangnya. Adapun opsi lain yang disampaikan para pelaku usaha hotel adalah ditetapkannya jadwal yang pasti dalam pemberlakuan rekayasa one way. Harapannya, pengguna jalan baik masyarakat setempat maupun wisatawan mengetahui jadwal pasti one way. (cr1/fin) Terkini Rabu, 20 November 2024 | 23:05 WIB