Palembang, newshanter.com – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru dorong Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) untuk tingkatkan kualitas pelayanan sumber daya manusia (SDM) perhotelan. Dimana dengan keberadaan hotel menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan ekonomi di Sumsel, hal itu disampaikan Gubernur Sumsel H. Herman Deru ketika membuka Gathering pengurus dan anggota Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI Sumsel. Kegiatan ini di pusatkan di Grandballroom Hotel Excelton Palembang, Kamis (14/9/2023). Turut hadir didalam acara tersebut Ketua BPD PHRI Sumsel Kurmin Halim, Sekretaris BPD PHRI Sumsel, Bendahara BPD PHRI Sumsel, Manager Hotel AZZA Palembang, Manager Hotel Cordella Inn, Hotel Swarna Dwipa Palembang, Hotel Ibis Palembang Sanggar, General Manager Luminor Hotel Palembang, General Manager Hotel Excelton, General Manager The Zuri Hotel, dan para General Manager dan Manager Hotel serta lainnya. Dikatakan Gubernur Sumsel H Herman Deru, hotel merupakan salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi daerah ini. Kontribusi PHRI Sumsel sangat besar terhadap PAD. Mereka juga telah memberikan pelayanan yang baik untuk para pengunjung. Dan tentunya kita juga harus memberikan take and gift kepada PHRI. “Menurutnya, take and gift yang diberikan bukan berupa dana. Melainkan pelayanan izin yang dipermudah, akses, maupun kegiatan dan pelatihan yang bisa mengembangkan kemampuan SDM,” ujarnya. Kemudian, tentu kita juga harus memberikan pelayanan yang sama untuk PHRI. Kita harus mempermudah izin, akses, dan pelatihan kepada SDM sehingga semakin maksimal dalam memberikan pelayanan kepada para pengunjung. Upaya peningkatan geliat ekonomi diberbagai di sektor, termasuk di sektor jasa hotel memang menjadi sudah menjadi fokus Herman Deru sejak awal kepemimpinannya. “Bahkan, dimasa pandemi covid 19, orang nomor satu di Bumi Sriwijaya ini pun melakukan berbagai upaya agar okupansi hotel itu tetap tumbuh. Dan pasalnya sektor jasa perhotelan menjadi salah satu yang terdampak wabah tersebut,” ungkapnya. Dilanjutkannya, dimana Covid 19 yang terjadi beberapa waktu lalu, membawa dampak sangat luar biasa bagi okupansi hotel. Kita pun melakukan upaya agar hotel ini bisa tetap berkembang. Bebagai momentum pun dimanfaatkan agar okupansi hotel tidak semakin terpuruk. Salah satunya yakni digelarnya Pekan Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) ke VI pada tahun 2021 yang lalu. Momentum itu kita manfaatkan, seperti halnya FORNAS ke VI, dimana dampak kegiatan ini pun luar biasa bagi pertumbuhan okupansi dari hotel yang ada. “Paling tidak kegiatan ini bisa meminimalisir kerugian akibat pandemi, tidak hanya di Palembang, kegiatan di Kabupaten dan Kota di Sumsel pun juga digelar. Seperti Sriwijaya Ranau Gran Fondo di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan Sriwijaya Dempo Run di Kota Pagaralam,” katanya. Menurut Ketua BPD PHRI Sumsel Kurmin Halim mengatakan, gathering kita kali ini sebenarnya juga karena akan berakhirnya masa pemerintahan Gubernur Sumsel sebagai ungkapan terima kasih kami atas perlindungannya selama ini. Kami juga menitip agar yang akan datang kita berharap kalau misalkan masih Gubernur Sumsel menjabat kita sudah menitipkan daripada kepentingan-kepentingan teman-teman kita di PHRI. “Bahwa dalam bisnis yang namanya berkaitan dengan PHRI ini yang paling kami utamakan adalah masalah keamanan, serta keberlangsungan daripada perkembangan bisnis yang ada ini. Jadi harapan kami Gubernur Sumsel bisa mendengarkan aspirasi dari anggota PHRI,” ucapnya. Masih dilanjutkannya, agar kedepannya PHRI dan anggota-anggota kami dapat mengembangkan usahanya jauh lebih baik dan pemerintah daerah memberikan cash back kembali daripada hasil PAD yang kami sumbang. Dimana bukan berupa uang tetapi berupa event-event yang diadakan oleh pemerintah baik Nasional ataupun Internasional. Tentu kami akan memperhatikan apa yang disampaikan pesan oleh Gubernur Sumsel bahwa kami harus memberikan pelayanan yang terbaik, supaya mereka betah dan kembali lagi ke Palembang. “Kalau namanya standard kompetisi itu semuanya harus punya standard, hotel semuanya punya, baik hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5 semuanya harus, dan mereka yang bekerja di bidang hotel itu ada persentase daripada karyawannya yang harus mempunyai sertifikat pelatihan, sertifikat mereka punya visi, mereka punya jasa dan semuanya itu harus ada sertifikat,” imbuhnya Masih disampaikannya, kita tidak bisa berbicara masalah grade, karena ini memang sudah menjadi standard SOP. Sangat butuh sekali, karena yang namanya staf baik hotel maupun restauran itu biasa berganti, bertumbuh, kemudian mereka berpindah ke tempat, mereka mencari pengalaman, dan lain sebagainya. Muncul lagi anggota atau karyawan yang baru dan sebagainya, dan itu semuanya harus melalui pendidikan, agar ketika mereka itu kita ambil contoh untuk hotel itu bintang 5 mereka betul-betul memberikan pelayanan yang memang khasnya bintang 5. “Saat ini perkembangan hotel di Sumsel saat ini sangat luar biasa, bahkan sampai untuk perkembangan hotel berbintang juga tumbuh dengan pesat. Itu bukan anya terjadi di ibu kota Palembang saja, akan tetapi saat ini sudah menyasar ke kabupaten dan kota yang ada di provinsi Sumsel ini. Dan ini menandakan adanya perkembangan pesat dari bisnis PHRI ini,” tutupnya.(ton)