Bali, Harianbatakpos.com - yang terkenal dengan pesona alamnya yang memukau, kini masuk dalam daftar destinasi yang tak layak dikunjungi pada 2025 menurut Fodor's, penerbit paduan perjalanan terkemuka asal Amerika Serikat. Salah satu alasan utama adalah pariwisata yang berlebihan atau overtourism. Fodor's menyebutkan bahwa "Pembangunan yang tidak terkendali dan didorong oleh pariwisata yang berlebihan telah melanggar habitat alami Bali, mengikis warisan lingkungan dan budaya, dan menciptakan 'kiamat plastik'.", disadur dari Lambeturah.co.id. Tanggapan PHRI Bali terhadap Penilaian Fodor's Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, memberikan tanggapan terhadap penilaian tersebut. Menurutnya, Bali tidak seharusnya dianggap sebagai destinasi yang mengalami overtourism, melainkan pengaturan pariwisata yang perlu ditingkatkan. "Bali sesungguhnya tidak overtourism, dengan luas wilayah delapan kali luas Singapura dan wisatawan hanya seperenamnya saja tidak ada," ujar Cok Ace, yang juga menekankan bahwa permasalahan utama terletak pada pengaturan wisata yang perlu lebih baik. Pentingnya Pengaturan Pariwisata yang Berkelanjutan Cok Ace juga menegaskan bahwa Bali masih belum dapat dikatakan mengalami overtourism jika dilihat dari luas wilayah dan jumlah wisatawan yang ada. Meski demikian, ia mengakui bahwa pengaturan destinasi dan manajemen wisata yang lebih terencana perlu segera diperbaiki agar dampak negatif pariwisata berlebihan dapat diminimalisir. Bali telah lama dikenal sebagai destinasi wisata terbaik dunia, dan ia menyesalkan adanya pemberitaan yang bisa merugikan citra pariwisata Bali.