› Nusantara›Rumah Inap Penuh Dipesan... Sejumlah rumah inap (homestay) di Banyuwangi penuh dipesan selama akhir pekan ini. Momen itu bertepatan dengan penyelenggaraan Festival Gandrung Sewu yang puncaknya akan digelar pada Sabtu (16/9/2023). KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAPenari saling merapikan busana saat menunggu waktu untuk tampil dalam Festival Gandrung Sewu 2022 di Pantai Marina Boom, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (29/10/2022).BANYUWANGI. KOMPAS — Penyelenggaraan Festival Gandrung Sewu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diharapkan bisa menarik wisatawan datang ke wilayah paling timur di Pulau Jawa itu. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan yang sudah masuk kalender nasional itu kini digelar selama tiga hari, yakni selama 14-16 September 2023.Terkait festival yang sudah masuk dalam kalender kegiatan nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu, sejumlah tempat penginapan ramai dipesan oleh para tamu. Selain dari beberapa wilayah di Jawa Timur, mereka juga datang dari luar Provinsi Jawa Timur. ”Menurut informasi, beberapa hotel berbintang full booking (habis dipesan),” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi MY Bramuda, melalui aplikasi percakapan Whatsapp, Jumat (15/9/2023).Dengan mengambil tema ”Omprog, the Glory of Art”, puncak penyelenggaraan Festival Gandrung Sewu tahun ini akan digelar pada Sabtu (16/9/2023) di Pantai Marina Boom Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi.Sebelum acara puncak, beberapa acara diselenggarakan secara berturut-turut, di antaranya pergelaran musik dan seni Padhang Bulanan pada Kamis (14/9/2023) malam serta Meras Gandrung dan Gandrung Terop” pada Jumat (15/9/2023) sore hingga malam.KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAWarga menonton pelajar membawakan tarian kolosal dalam Festival Gandrung Sewu 2022 di Pantai Marina Boom, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (29/10/2022). Senada dengan Bramuda, Ketua Perhimpunan Rumah Inap Banyuwangi Joko Subagyo mengatakan, sejumlah rumah inap (homestay) di Banyuwangi penuh pada akhir pekan ini. Total ada sekitar 650 rumah inap yang tersebar di Banyuwangi, tetapi yang sudah terhimpun kurang dari 100 rumah inap.Joko yang juga pemilik Didu's Homestay di Dusun Krajan, Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, mencontohkan, rumah inap miliknya yang terdiri atas sembilan unit bungalo sudah penuh sejak beberapa hari lalu. Pihaknya bahkan mesti menolak tamu yang baru datang lantaran tidak ada kamar lagi yang tersedia.Baca juga: 1.200 Penari akan Meriahkan Gandrung Sewu”Tadi malam datang rombongan dari Jakarta, tetapi juga sudah tidak ada kamar. Mereka langsung ke sini, belum booking (pesan). Katanya di tempat lain juga penuh,” ujarnya.Menurut Joko, peningkatan tamu terjadi tiga hari sebelum Gandrung Sewu digelar tahun. Wisatawan banyak yang memilih rumah inap karena tahu fasilitas di tempat itu tidak kalah asyik dengan hotel.Di Banyuwangi, puncak kunjungan wisatawan biasanya terjadi pada bulan Juni sampai Agustus. Pada Juni 2023, misalnya, penginapan milik Joko melayani 345 tamu. Jumlahnya lalu naik menjadi lebih dari 360 tamu pada bulan Agustus. Angka ini lebih baik dibandingkan saat pandemi Covid-19 yang hanya berkisar 30-40 tamu dalam sebulan.KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAPelajar membawakan tari gandrung dari Banyuwangi saat peringatan Hari Pendidikan Nasional di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (2/5). ”Homestay menjadi salah satu pilihan selain hotel. Homestay di Banyuwangi sudah banyak berbenah setelah pandemi Covid-19, mulai dari kualitas pelayanan dan ada penambahan fasilitas,” katanya.Sementara itu, tingkat okupansi hotel berbintang di Banyuwangi pada akhir pekan ini mencapai 75,3 persen. Kondisi ini, menurut pihak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), tidak berbeda jauh dibandingkan akhir pekan biasanya.Ketua PHRI Banyuwangi Zaenal Muttaqin, saat dihubungi secara terpisah, mengatakan, tamu yang menginap di hotel memang meningkat saat akhir pekan dibandingkan hari kerja. Begitu pula akhir pekan kali ini, di mana ada rangkaian pagelaran Gandrung Sewu. Namun, kata Zaenal, peningkatan tak berbeda jauh dengan akhir pekan sebelumnya.”Ada sekitar 10 hotel berbintang kalau diambil rata-rata, saat ini jelang Gandrung Sewu sekitar 75,3 persen. Ada sih beberapa, satu-dua hotel ada tamu, tapi tidak signifikan. Mungkin tamunya tim dari Gandrung Sewu atau yang mau melihat Gandrung Sewu,” ujarnya.KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSOPengunjung memanfaatkan fasilitas berbayar troli atau gerobak untuk mendaki Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (8/3/2023).Menurut Zaenal, tak tertutup kemungkinan ada satu-dua anggota PHRI yang tingkat huniannya sampai 80-90 persen. Namun, tamunya tidak terkait dengan ajang tahunan tersebut. Mereka ada kegiatan grup di Banyuwangi.Tingkat hunian hotel yang ada saat ini, lanjut Zaenal, tidak terlepas dari fenomena yang saat ini marak, yakni banyak daerah di luar Banyuwangi yang mengembangkan potensi wisata di wilayah masing-masing.”Agustus kemarin tamunya juga agak berkurang karena banyak ajang di luar perayaan hari kemerdekaan. September memang banyak yang berlibur, tetapi daerah lain juga tengah giat mempromosikan wisata daerahnya," ujarnya. Editor:MUKHAMAD KURNIAWAN