TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang seharusnya menjadi momen bahagia bagi wisatawan di Yogyakarta, berubah menjadi pengalaman pahit bagi sebagian orang. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengungkapkan adanya dugaan penipuan reservasi penginapan yang marak terjadi selama periode liburan tersebut. Hingga kini, PHRI DIY telah menerima lebih dari 12 laporan penipuan serupa. "Betul, itu sudah masuk ke laporan PHRI. Tapi kasus seperti itu berasal dari penginapan yang bukan anggota kami," jelas Deddy, Kamis (2/1/2025). Deddy memaparkan modus operandi para pelaku penipuan yakni dengan menawarkan villa, homestay, atau penginapan melalui platform online seperti website dan media sosial. Mereka menyasar wisatawan yang kesulitan menemukan penginapan di tengah isu ketersediaan kamar penuh di Yogyakarta. Beberapa korban melaporkan telah tiba di hotel di kawasan Ring Road Utara Yogyakarta, namun ternyata hotel tersebut sudah lama tidak beroperasi. Wisatawan mengaku telah melakukan pemesanan melalui media sosial atau aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, tetapi saat dihubungi kembali, pelaku tidak bisa dihubungi. “Biasanya, wisatawan langsung percaya tanpa melakukan cross-check. Mereka mentransfer uang ke rekening pelaku tanpa verifikasi lebih lanjut,” ungkap Deddy. Penipu juga kerap mengatasnamakan hunian di kawasan strategis seperti Malioboro. Mereka meminta down payment (DP) dari wisatawan yang tertarik dengan tawaran menggiurkan. Namun, setelah pembayaran dilakukan, pelaku menghilang tanpa jejak. Baca juga: PPN Naik 12 persen, PHRI Bantul : Cukup Memberatkan para Pelaku Usaha Penawaran Palsu dengan Harga Tinggi Deddy menambahkan, para pelaku sering kali menawarkan harga yang jauh lebih tinggi dari tarif normal. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kesan bahwa penginapan tersebut memiliki fasilitas premium dan berada di lokasi strategis. Ironisnya, beberapa penginapan yang ditawarkan ternyata hanya berupa indekos, bukan vila atau hunian mewah seperti yang dijanjikan.