METROPOLITAN.ID - Tingkat okupansi atau keterisian hotel di wilayah Puncak Bogor saat libur Natal dan Tahun Baru hanya mencapai 60 persen. Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Djuju Junaedi, Kamis, 2 Januari 2025. Ketua PHRI Kabupaten Bogor, Djuju Junaedi mengatakan, berdasarkan data BPC PHRI Kabupaten Bogor, tingkat keterisian kamar hotel hanya mencapai 60 persen. Baca Juga: Nggak Kuat Nanjak, Mobil Wisatawan Terperosok ke Jurang di Gunung Salak Endah Dari 90 hotel anggota PHRI dengan total 7.000 kamar, rata-rata okupansi hanya mencapai 60 persen. "Hotel yang tingkat keterisiannya mencapai 80 persen hanya beberapa saja," katanya. Menurutnya, jumlah tersebut turun jika dibanding tahun sebelumnya atau di 2023. Baca Juga: Dua Anggota Polres Bogor Dipecat dengan Tidak Hormat, Terlibat Penipuan dan Narkoba Ia melihat penurunan angka okupansi hotel ini disebabkan meningkatnya pilihan penginapan alternatif seperti vila, homestay, dan glamping, serta daya beli masyarakat yang melemah. "Daya beli masyarakat memang sedang menurun," ungkapnya. Sementara itu, data dari BPD PHRI Jawa Barat menunjukkan bahwa tingkat okupansi hotel di Jawa Barat bahkan lebih rendah, hanya mencapai rata-rata 45 persen. "Tahun ini benar-benar berat. Rata-rata keterisian kamar hanya 45 persen," ungkap Ketua PHRI Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi. (Zal) Terkini Kamis, 2 Januari 2025 | 17:17 WIB