Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Cegah WNA Berulah, PHRI Usul Minimal PMA di Bali Rp 100 Miliar

Denpasar - Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menilai batas minimal penanaman modal asing (PMA) di Bali harus dinaikkan. Hal ini juga bisa menjadi solusi atas beragam masalah dunia pariwisata yang melibatkan warga negara asing (WNA) di Bali.Rai mengatakan hanya dengan modal Rp 10 miliar WNA sudah bisa berinvestasi di Bali. Padahal, angka tersebut tergolong kecil. Dia mengusulkan minimal PMA di Bali angkanya Rp 100 miliar."Jadi, misalnya limitnya minimum PMA Rp 100 miliar untuk usaha di Bali, kan beda," ujar Rai saat ditemui di kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Bali, Selasa (21/1/2025). ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Menurutnya, mengerek batas minimal nilai PMA bisa mencegah para investor asing membuat masalah. Misalnya, merebut bisnis warga lokal. Salah satunya, bisnis sewa kendaraan bermotor yang saat ini banyak dimiliki oleh warga asing di Bali."Kita harus tegaskan mulai 2025 aturan ditegakkan dengan tegak lurus. Jadi, saya yakin Gubernur (terpilih) Koster, dan Giri Prasta (wagub terpiliih) akan melakukan hal itu. Makanya saya bilang sudah ada 44 tonggak peradaban penanda Bali era baru, dan kalau itu bisa ditegakkan 80 persen saja, Bali ini luar biasa, tapi ini kan belum," beber Rai.Dia menilai untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kerja sama antara pelaku usaha dan masyarakat untuk mengeksekusi aturan yang sudah ada."Kita harus disiplin diri sendiri, disiplin industri, dan masyarakat untuk mendukung arah kebijakan pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan dan bermartabat," tandas Rai.Diberitakan sebelumnya, realisasi PMA khusus Kota Denpasar saja hingga triwulan III 2024 tergolong cukup besar, yakni Rp 2,975 triliun. Angka tersebut melebihi penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang sebesar Rp 2,199 triliun.Total, pada triwulan III 2024 realisasi investasi di ibu kota Provinsi Bali itu mencapai Rp 5,175 triliun. "Angka itu sudah melebihi sekitar 19 persen dari target 2024 sebesar Rp 4,3 triliun," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Denpasar Ida Bagus Benny Pidada kepada detikBali, Kamis (24/10/2024).Menurut Benny, sektor yang banyak diminati investor sepanjang tahun ini antara lain kuliner, hotel, restoran, hingga perdagangan. Bidang itu tak berbeda jauh dari tahun sebelumnya. (hsa/hsa)