Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Stakeholder Pariwisata Bali Dukung Penutupan PARQ Kampung Rusia di Ubud, Cok Ace: Isu Lama

Stakeholder Pariwisata Bali Dukung Penutupan PARQ Kampung Rusia di Ubud, Cok Ace: Isu Lama TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Penutupan Kampung Rusia atau yang dikenal dengan nama PARQ di Ubud, Gianyar didukung oleh stakeholder pariwisata. Seperti Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace. Ia mengatakan Kampung Rusia PARQ ini merupakan isu lama. Baca juga: Dispar Bali Soroti Penutupan ‘Kampung Rusia’ PARQ Ubud, Pemayun Sebut Ada Regulasi Tidak Sesuai “Ini sudah isu dari dulu dan saya sendiri juga sudah menyampaikan artinya ketika akan membangun usaha lihatlah mekanismenya terlebih dahulu apakah sudah benar seperti itu kenyataannya kan tidak punya izin ketika bagaimana nomor induk berusaha atau NIB sebagai rujukan, padahal di bawah itu kan juga banyak yang harus dilengkapi,” jelas Cok Ace pada Kamis 23 Januari 2025.  Selain itu, ketika akan membuka usaha di sektor pariwisata juga hendaknya memperhatikan kelayakan lingkungan. Ia melihat PARQ ini banyak aturan yang tidak dipenuhi. Baca juga: Apa Itu PARQ Ubud yang Dijuluki Kampung Rusia di Bali, Hingga 2 Kali Ditutup Satpol PP Menurunta pemerintah harus berani ketat sebab pengusaha pariwisata asli Bali sangat susah bersaing dengan pengusaha luar yang tidak mengikuti peraturan di Bali.  “Sedangkan kita berusaha tertib, namun perusahaan asing tidak mengikuti aturan, jadinya kita kalah bersaing sudah kalah pasar sebab marketnya langsung dari negara mereka masing-masing kemudian kalah dari segi bayar pajak,” bebernya.  Serupa dengan Cok Ace, Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana ketika dikonfirmasi mengatakan penutupan PARQ adalah langkah yang diambil oleh pihak berwenang, kemungkinan besar terkait dengan regulasi yang berlaku.  Baca juga: VIDEO Penutupan Sementara PARQ Ubud Oleh Pemkab Gianyar, Dijuluki Kampung Rusia di Bali “Sebagai pelaku industri, penting untuk memastikan bahwa semua aktivitas usaha di Bali berjalan sesuai aturan dan tidak mengabaikan dampak terhadap masyarakat atau lingkungan sekitar,” ucap, Gus Agung.  Penting untuk diingat bahwa Bali memiliki daya tarik yang sangat luas, mulai dari keindahan alam, budaya, hingga pengalaman spiritual yang sulit digantikan. Baca juga: Sejarah dan Perkembangan PARQ Ubud di Bali hingga Penutupannya, Sempat Dijuluki Kampung Rusia Dengan pengelolaan yang tepat, dampak negatif dari penutupan ini dapat diminimalkan dan fokus dapat dialihkan pada pengembangan destinasi lainnya. “Stakeholder pariwisata mungkin akan lebih khawatir jika isu ini tidak diatasi secara transparan atau jika muncul pemberitaan negatif yang meluas,” tutupnya. (*) Berita lainnya di PARQ