Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Soal Rencana Pembangunan Tol Pasteur-Lembang, Ini Kata PHRI Bandung Barat!

JABAR EKSPRES – Wacana pembangunan Jalan Tol Pasteur-Lembang yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi, mendapatkan tanggapan positif dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat (KBB).Akan tetapi jika wacana tersebut direalisasikan, PHRI Bandung Barat meminta Gubernur Jabar terpilih untuk mematangkan perencanaannya dengan memikirkan tata kelola di Kawasan Perkotaan Lembang.“Kami menyambut baik rencana itu, mengingat kawasan Lembang merupakan pusat dan tujuan banyak wisatawan dari luar daerah,” ujar Ketua PHRI Kabupaten Bandung Barat, Eko Suprianto saat dimintai keterangan, Jumat (24/1/2025).Ia mengatakan, pembangunan tol Pasteur-Lembang bakal menimbulkan dampak baru, baik positif atau bahkan negatif.BACA JUGA:H+2 Natal, 37 Ribu Lebih Kendaraan Masuk Kota Bandung Lewat Gerbang Tol Pasteur!Sisi baiknya lanjut Eko, aksesibilitas menuju Kawasan Lembang lebih efektif dan efisien. Namun jika tidak dibenahi, lalulintas di dalam Kawasan Lembang akan lebih crowded atau sesak.Selebihnya pembangunan kawasan komersial juga harus di tata dengan benar, karena saat ini banyak penempatan bangunan seperti pasar buah dan sayur, serta tempat lainnya tidak memperhatikan akes lalulintas.Oleh karena itu, perlu sinergitas antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.“Selain rutenya kemana, di Lembang sendiri akan seperti apa. Kan kalau jalan masuknya aja yang digedein, di dalemnya bagaimana,” katanya.“Jadi di jalur di Setiabudi atas ke arah Farmhouse itu kan titik macet, ada pom bensin, naik lagi di Beatrix, Pasar buah ke alun-alun itu mau bagaimana,” sambung dia.BACA JUGA:Tol Pasteur Bandung Masih Normal, Jasa Marga Prediksi Lonjakan Kendaraan Terjadi Pada H+1Eko juga tak menampik jika pembukaan jalan tol menuju Lembang terealisasi akan ada sejumlah masalah baru. Di antaranya arus lalu lintas di perkotaan Lembang yang akan semakin semrawut, karena itu wacana ini harus benar-benar dimatangkan.“Jadi memang meskipun nanti jalan tol ke Lembang terealisasikan itu belum tentu membereskan masalah, khususnya di dalam perkotaan Lembang sendiri. Jalan Kolonel Masturi-Sersan Bajuri kan banyak dibangun tempat wisata ataupun sarana penunjang pariwisata tapi tidak boleh dilalui bus, itu mau bagaimana,” jelas dia.Halaman: 1 2 3