Jakarta, IDN Times - Industri hotel, restoran, dan kafe (Horeka) di Jakarta didorong untuk lebih proaktif dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste) sehingga tidak berakhir di TPA.Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, menekankan pengelolaan sampah mudah terurai, khususnya food waste, memerlukan perhatian serius dari sektor Horeka."Food waste memberikan kontribusi besar terhadap beban sampah. Pembatasan jumlah makanan yang disajikan sangat penting agar tidak ada penyia-nyiaan makanan yang berlebihan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/1/2025).1. Pemilahan sampah mudah teruraiMenerapkan reuse, reduce, recycle dan recovery (4R) untuk mengurangi beban sampah ke landfill (dok. PT Vale Indonesia)Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan pentingnya pemilahan sampah mudah terurai, material daur ulang, dan residu, dalam sektor Horeka. Asep menyoroti pentingnya pengelolaan food waste, yaitu makanan yang masih layak konsumsi, namun tidak dikosumsi karena alasan estetika atau kelebihan stok, serta makanan tidak habis."Food Waste ini bisa disalurkan ke yayasan sosial atau panti asuhan. Ini adalah langkah kecil yang memberikan dampak besar. Di sisi lain, food waste yang tidak bisa dimanfaatkan akan diolah menjadi kompos atau melalui proses biokonversi menggunakan maggot Black Soldier Fly (BSF)," ujarnya. Baca Juga: Food Waste MBG Dimanfaatkan Warga Tangsel untuk Pakan Ayam dan Entok 2. DLH Jakarta mengoperasikan Jakarta Recycle CentreDLH DKI Jakarta bersihkan titik keramaian usai Perayaan Tahun Baru 2023. (dok. DLH DKI Jakarta)Saat ini, DLH Jakarta mengoperasikan Jakarta Recycle Centre (JRC) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang menjadi salah satu fasilitas pengolahan sampah mudah terurai yang dapat dimaksimalkan. "Di tempat ini, sampah mudah terurai diolah menjadi kompos dan produk lain melalui teknologi biokonversi," ujarnya.3. Sampah Horeka tak berakhir di TPAKebakaran di TPA Sente kian meluas (IDN Times/Wayan Antara)Selain itu, Asep menegaskan evaluasi rutin terhadap praktik pemilahan sampah di sektor Horeka diperlukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaannya. Dia berharap upaya ini mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan meningkatkan tingkat daur ulang di DKI Jakarta. "Target kami, setidaknya 10-15 persen timbulan sampah Jakarta yang disumbangkan sektor Horeka dapat diminimalisir dan tidak berakhir di TPA," ujarnya. Baca Juga: Program MBG Berpotensi Hasilkan Food Waste Ribuan Ton Sehari