Lesunya okupansi hotel dan restoran membuat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim meminta para pelaku bisnis hotel dan restoran bisa sekaligus menjadi konsultan budgeting bagi masyarakat.Hal ini karena dalam lima bulan, mulai Desember 2024 hingga April 2025, akan ada beberapa event nasional yang diharapkan bisa menggenjot okupansi hotel dan restoran. Terlebih di tengah daya beli masyarakat yang menurun.Menurut Dwi Cahyono Ketua PHRI Jatim, dari Desember 2024 hingga April 2025 ada beberapa event nasional yang bisa memengaruhi angka okupansi. Seperti, libur Nataru, libur Imlek, perayaan valentin, puasa Ramadan, hingga Idulfitri.“Kami berharap saat event nasional seperti, valentin, Imlek, Hari Raya, dan puasa, menjadi waktu agar angka pemesanan bisa naik,” terang Dwi, Minggu (26/1/2025).Dwi mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang betul-betul melakukan perhitungan sebelum membelanjakan pendapatannya.Misalnya, lanjut Dwi, untuk pergi ke suatu tempat, jumlah biaya yang dikeluarkan, tempat wisata terdekat, hingga cuaca di lokasi berlibur.“Maka dari itu, kami di PHRI berharap semua hotel dan restoran tidak hanya menawarkan paket, tapi juga menjadi konsultan,” ungkapnya.Dwi melanjutkan, maksud konsultan adalah ikut mengatur budget masyarakat agar tidak habis di satu event saja.“Contohnya seperti Nataru kemarin. Orang kerja kumpulkan uang untuk bisa berlibur saat momen itu. Setelah itu, mereka akan kembali dalam mode hemat untuk liburan saat Hari Raya,” jelasnya.Menurut Dwi, hal seperti ini yang harus bisa diatasi oleh pelaku bisnis hotel dan restoran, agar penjualan merata dengan membuat event per periode liburan. (kir/saf/ham)