KabarBaik.co – Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Kota Batu mencapai 80 persen selama liburan Isra Mikraj dan Imlek dari 25 hingga 29 Januari 2025. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 90 persen. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi menyebut angka okupansi hotel selama lima hari di masa liburan kemarin memang cukup tinggi. Namun, jumlahnya kalah dengan tahun lalu pada momen yang sama. “Okupansi liburan dari 25 sampai 29 Januari 2025 mencapai 80 persen,” kata Sujud, Kamis (30/1). Menurut Sujud, pada tahun lalu angka keterisian hotel mencapai 90 persen. Bahkan beberapa hotel di Kota Batu keterisiannya hingga 100 persen. Untuk tahun ini, kunjungan ke Kota Batu bukan hanya dari wilayah Surabaya Raya saja, tapi juga dari Jakarta, Semarang, dan daerah-daerah lain di Indonesia. Meski begitu, Sujud menyebut tidak ada kenaikan harga sewa kamar hotel saat libur panjang. Kenaikan harga sewa kamar hotel baru meningkat signifikan pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Ketika musim-musim gini mereka memainkan harga terendah aja, harga yang bukan tinggi, tapi publishnya harga tingginya itu saat libur Nataru kemarin,” jelasnya. Sujud menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan jumlah pelancong di Kota Batu tidak sebanyak pada akhir tahun lalu. Di antaranya karena kondisi cuaca yang memasuki puncak musim hujan. Selain itu, juga karena perbedaan daya tarik momen liburan dan kondisi ekonomi masyarakat. “Tentunya kami tetap bersyukur karena okupansi hotel bisa mencapai angka 80 persen. Karena Januari biasanya merupakan low season dan jarang dipakai masyarakat untuk liburan,” tandas Sujud. (*) Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News Penulis: P. PriyonoEditor: Hairul Faisal