Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Pemerintah Pangkas Anggaran, Pengusaha Hotel Mencoba Tabah

KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga yang dilakukan pemerintah menjadi salah satu tantangan bagi pengusaha hotel pada 2025. Namun, Ketua Umum PHRI Hariyadi B Sukamdani meyakini bahwa pengusaha hotel akan mencoba bertahan dari berbagai tantangan, termasuk karena akibat tekanan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tersebut. “Hal ini yang harus kita jawab dengan baik, tantangan ini. Kami yakin rekan-rekan dari stakeholder pariwisata lainnya mempunyai resiliensi tinggi yang tangguh, kuat dan tabah dalam menghadapi semua rintangan yang ada,” kata dia dalam Munas XVIII PHRI, seperti dikutip Antara, Selasa (12/2/2025).Baca juga: PHRI Minta Sektor Pariwisata Jadi Prioritas, Bukan Sekadar Aksesori Seperti diketahui, pemerintah menerapkan kebijakan pemangkasan anggaran sebesar Rp 256,1 triliun bagi kementerian dan lembaga (K/L) untuk meningkatkan efisiensi pada 2025.  Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang luas, termasuk bagi pengusaha hotel. Sebab, banyak hotel yang memiliki segmen tamu pejabat atau pegawai pemerintahan, terutama saat perjalanan dinas. Selain itu, kementerian dan lembaga juga kerap mengadakan acara di ballroom hotel untuk acara-acara dengan tamu dalam jumlah banyak, termasuk rapat atau focus group discussion (FGD). Pemangkasan anggaran dikhawatirkan membuat kementerian dan lembaga memangkas berbagai pos pengeluaran, termasuk pengeluaran perjalanan dinas hingga acara-acara di hotel.Baca juga: Anggaran Kementerian Pariwisata 2025 Dipangkas 80 Persen Meski begitu, Hariyadi menilai tantangan pengusaha hotel dan pariwisata bukan hanya soal pemangkasan anggaran pemerintah. Ada juga persoalan geopolitik dunia yang membuat ketidakpastian dan membuat banyak orang takut bepergian. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah menjadikan sektor pariwisata jadi prioritas, bukan hanya jadi aksesori dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Haryadi, dukungan pemerintah sangat berarti untuk memajukan sektor pariwisata, terutama dalam rangka bersaing dengan negara lainnya seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia. “Saya yakin dengan tekad kita bersama, kita akan bisa menyamai negara-negara peer kita,” ujar dia. Baca juga: UPDATE, Perpusnas Batal Tutup Minggu akibat Efisiensi Anggaran Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.