Home News Jogja Hotel Jogja Mulai Rasakan Efisiensi Anggaran Ini Permintaan PHRI 13 Feb 25 | 21:35 Hotel Jogja Mulai Rasakan Efisiensi Anggaran Ini Permintaan PHRI Penurunan hingga 40 persen lebih lustrasi hotel (unsplash.com/Marten Bjork) Intinya Sih... PHRI DIY merasakan dampak pemangkasan anggaran, meminta kebijakan untuk ditimbang kembali Dampak besar terjadi karena pengurangan perjalanan dinas dan kunjungan wisatawan turun PHRI DIY melakukan shifting target wisatawan dan efisiensi biaya operasional untuk menyiasati kebijakan tersebut Yogyakarta, IDN Times – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PHRI DIY) mulai merasakan dampak kebijakan pemangkasan anggaran. PHRI DIY meminta kebijakan tersebut untuk ditimbang kembali. “Sangat berdampak terhadap industri pariwisata. Terdampak langsung itu adalah hotel, transportasi, restoran, tempat makan,” ungkap Sekretaris PHRI DIY, Wikan Trispratiwi, Kamis (13/2/2025).1. Dampak besar dirasakan hotel dan restoranIlustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)Wikan menjelaskan DIY mengalami dampak besar, karena DIY menjadi salah satu tujuan kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), terutama dari pemerintah. “Karena ada pengurangan perjalanan dinas, MICE. Parahnya ini biasanya Januari – Maret itu kunjungan wisatawan turun, ini kehantam lagi dengan adanya instruksi Presiden itu,” ujar Wikan. Wikan mengatakan hotel yang punya convention hall atau ruang rapat besar, terdampak penurunan hingga 40 persen lebih. Sementara hotel lain penurunan sekitar 20-30 persen. “Yang bisa membantu hanya perjalanan dinas yang memang sudah diagendakan, istilahnya on progress. Perjalanan dinas baru tidak ada sama sekali,” ungkap Wikan.ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)Wikan mengungkapkan berdasar hasil Munas PHRI, pengurus PHRI akan bertemu dengan pemerintah untuk meminta mempertimbangkan kembali kebijakan pemangkasan angagran ini. Pihaknya memahami efisiensi anggaran ini, namun juga meminta melihat dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat. “Dampak ini kan tidak hanya di pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah. Tentunya akan sangat mengganggu perekonomian rakyat. Kita berusaha terus menerus menggaungkan (agar pemerintah menimbang kembali kebijakan efisiensi anggaran),” kata Wikan. PHRI DIY saat ini mulai melakukan shifting target wisatawan untuk menyiasati kebijakan ini. Segmen dari biro perjalanan yang biasa melayani wisatwan siswa sekolah, perusahaan swasta coba ditangkap. “PHRI sendiri kita meningkatkan promosi, tapi kan ini kuenya juga gak banyak,” ungkap Wikan. Baca Juga: Efisiensi Kementerian Pekerjaan Umum, Ancam Proyek Jalan, dan Waduk 3. Hotel mulai lakukan efisiensiilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)Wikan mengatakan sejumlah hotel dan restoran mulai lakukan efisiensi pada biaya operasional. “Misal ada beberapa lantai yang dipakai yang bawah dulu, lift dimatikan. Kemudian tenaga yang casual atau bantuan, juga jadi tidak dipakai dahulu,” kata Wikan. Wikan menyebut jika berkepanjangan, kemungkinan dampak yang berat semakin dirasakan pihak hotel. Selanjutnya dampak tersebut bisa ke para pekerja. “Bulan Maret juga sudah puasa. Kami juga mempersiapkan THR ke karyawan,” ucap Wikan. Baca Juga: Sri Sultan HB X Beri Pesan untuk PSIM, Selangkah Lagi Menuju Liga 1 IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Berita Terkini Lainnya