Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Pengusaha Hotel di Bandung Kelimpungan Imbas Efisiensi, Potensi Omzet Rp 12,8 Miliar Sudah Lepas

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengusaha hotel di Jawa Barat langsung terimbas efisiensi yang dilakukan pemerintah. Potensi omzet yang lepas mencapai Rp 12,8 miliar hanya untuk Kota Bandung. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar, Dodi Ahmad, mengatakan, sejak inpres soal efisiensi anggaran dikeluarkan, banyak kegiatan pemerintah yang dibatalkan. Padahal, kata dia, hotel ditopang oleh berbagai kegiatan pemerintahan, seperti rapat dan acara lainnya yang biasa digelar di hotel. "Sampai hari ini, jumlah pembatalan (kegiatan di hotel) yang ada di Kota Bandung sudah mencapai kurang lebih Rp 12,8 miliar dan ini bisa bertambah terus," ujar Dodi, Kamis (13/2/2025). Menurut Dodi, pembatalan pemesanan hotel untuk kegiatan pemerintah tidak hanya berasal dari pemerintah daerah, tapi dari pemerintah pusat hingga kementerian. Baca juga: Viral Kabar KIP Kuliah hingga Beasiswa Lainnya Kena Pangkas Akibat Efisiensi Anggaran, Ini Faktanya "Sudah banyak yang membatalkan pesanan dari kementerian-kementerian dari Jakarta maupun di tingkat provinsi dari dinas-dinas yang bersangkutan," katanya. Adanya efisiensi anggaran juga membuat tingkat okupansi hotel saat ini hanya ada di angka 30 hingga 35 persen. Jumlah itu, menurut Dodi, tidak mencukupi untuk memenuhi break event point (BEP), yakni okupansi minimal ada di angka 50 persen. "Karena sekarang sudah kelihatan bulan Januari saja hotel-hotel di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, okupansinya 30 persen sampai 35 persen," ucapnya. Dampak lain dari efisiensi anggaran ini, kata dia, adalah potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan hotel. Baca juga: Bey Machmudin Sebut Pegawai Honorer Tak Terpengaruh Efisiensi: Nanti akan berkurang lama-lama "Kalau ini berkepanjangan kemungkinan besar usaha dari hotel dan pariwisata bisa memangkas karyawannya minimal 50 persen dari jumlah karyawan sekarang," ucapnya. Jumlahnya, kata dia, diperkirakan mencapai puluhan ribu, dihitung dari total karyawan di hotel bintang tiga hingga lima yang ada di Jabar. Baca juga: Nasib Pegawai Honorer DRPD Kota Bandung Sudah Ditentukan, Pembahasan Efisiensi Prabowo Dipercepat "Kalau satu hotelnya ada 100 orang saja, kurang lebih kan ada 10 ribuan karyawan. Mungkin 50 persennya (dikurangi). Jadi kalau di seluruh Jawa Barat, asumsinya bisa 40 ribuan, tapi itu masih perkiraan. Angkanya belum pasti," katanya. Dodi berharap pengurangan pegawai menjadi pilihan terakhir. Saat ini, para pengusaha hotel masih terus berupaya agar ada kebijakan khusus dari pemerintah untuk pengusaha hotel agar terus bertahan. "Kalau selama dua bulan masih bisa kita tanggulangi, tapi kalau sampai akhir Lebaran nanti (bulan) April masih begini, semua sudah sepakat bagi yang okupansinya kurang akan melaksanakan efisiensi dari semua kegiatan. Salah satunya yang paling besar karyawan," katanya. (*)