Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Efisiensi Anggaran, 50 Persen Karyawan Hotel di Bengkulu Terancam PHK

BENGKULU, KOMPAS.com - Sekretaris Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Bengkulu Arif Wahyudi menyatakan, efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah berimbas pada usaha hotel dan restoran, termasuk tenaga kerja. "Efisiensi anggaran dengan mengurangi kegiatan pemerintah di hotel dan restoran, maka kami juga akan melakukan efisiensi. Hal yang pertama dilakukan adalah PHK karyawan menjadi tidak dapat dielakkan," sebut Arif Wahyudi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/2/2025). Ia menyebutkan, selama ini 60 persen pendapatan hotel dan restoran berasal dari kegiatan pemerintah, seperti pertemuan, seminar, monitoring, asesmen, dan audit.Baca juga: PHRI Bengkulu: Efisiensi Anggaran Akan Terasa pada Bisnis Hotel di April "60 persen pendapatan hotel di Bengkulu ada di pemerintah, sektor lain seperti wisata belum dapat diandalkan," ujarnya. Data PHRI menunjukkan, terdapat 114 hotel, termasuk 16 hotel berbintang, dengan total kamar mencapai 1.000 kamar. Dari jumlah itu, menyerap tenaga kerja paling tidak 700 orang."Bayangkan, kalau terjadi efisiensi dan kami harus memangkas 50 persen karyawan, akan banyak karyawan yang dirumahkan," ujarnya. Menurut dia, efisiensi anggaran akan terasa pada April, mengingat biasanya Januari hingga Maret berada pada posisi low season. Sejauh ini, belum ada laporan anggota PHRI yang merumahkan karyawan karena masih berharap pemerintah membelanjakan anggarannya pada bulan April. "Kami melihat dampaknya akan terasa pada April. Karena belanja pemerintah dimulai April. Biasanya, kalau Januari hingga Maret, hunian hotel sepi karena pemerintah belum membelanjakan anggaran," sebut dia. Baca juga: Hotel di Jatim Terdampak Efisiensi Anggaran, Karyawan Terancam PHK Bisnis perhotelan dan restoran, kata dia, sudah pasti memengaruhi banyak kegiatan ekonomi. "Di hotel, kami tidak berdiri sendiri. Kami bekerja sama dengan pedagang sayur, petani ayam, dan telur untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran. Bila semua kegiatan pemerintah dihentikan, maka putus pula perputaran ekonomi," demikian Arif Wahyudi. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.