Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Pemerintah Efisiensi, Hotel-hotel di Solo Rumahkan Banyak Pegawai

Solo - Pemerintahan Prabowo-Gibran melakukan efisiensi besar-besaran. Dampaknya dirasakan hotel-hotel di Solo yang terpaksa merumahkan pegawai mereka.Hotel-hotel di Kota Solo mulai merasakan dampak kebijakan efisiensi anggaran 2025 usai Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025.Akibatnya banyak bookingan hotel yang dibatalkan atau dicancel. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Joko Sutrisno. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Joko menyebut, akibat adanya pemangkasan anggaran pemerintah, banyak instansi pemerintahan yang membatalkan pertemuan di hotel."Iya banget (banyak yang cancel), kan mereka tahun kemarin sudah booking-booking hotel ini di-cancel semua, ada yang d-icancel 10, 15, ya semua hotel di Solo terdampak," katanya dihubungi awak media, Kamis (13/2/2025).Selain pembatalan acara, beberapa pekerja hotel yang dirumahkan. Hanya saja, ia tidak mengungkapkan secara detail hotel mana saja yang sudah merumahkan pegawainya."Bahkan beberapa hotel dirumahkan, ya ada beberapa hotel kemarin menginfokan ke kami ada yang dirumahkan, utamanya daily worker yang di-off-kan" ucapnya.Ia mengatakan, dirumahkannya pegawai itu dampak langsung dari efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Apalagi, kata dia, sejak bulan Januari okupansi mulai sepi."(Dirumahkan berdampak langsung efisiensi anggaran) Iya itu, pertama bulan Januari, Februari itu okupansi hotel sepi memang sepi. Kedua, karena ke depan yang booking digagalkan terutama di daily worker itu di-off-kan, pegawai hotel banyak, itu di-off-kan," ucapnya.Ia rapat dari instansi menjadi penyumbang yang bagi okupansi hotel. Bahkan, adanya kegiatan dari pemerintah bisa mencapai 40 persen dari okupansi."(Kontribusi pemerintahan) Tergantung hotel bisa capai 20-40 persen. Lebih banyak swasta dan orang menginap hotel itu masuk. Perbandingan mungkin 60:40," ucapnya.Untuk menambah pendapatan lain, kata Joko, bisa mengalihkan ke perusahaan swasta, sekolah maupun pelatihan."Upaya marketing itu ke perusahaan swasta ke sekolah, gathering, pelatihan. Ada event-event juga baik kuliner, musik, mantau manasik haji," pungkasnya.-------Artikel ini telah naik di detikJateng. (wsw/wsw)