Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI KBB Soroti Rencana Kebijakan Larangan Study Tour Siswa

Bandung, IDN Times - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat menyoroti rencana kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi, yang bakal melarang sekolah melakukan study tour.Wacana tersebut diutarakan Dedi Mulyadi lantaran dinilai menjadi beban orangtua siswa. Dedi dalam unggahannya di akun instagram beberapa waktu lalu, tetap akan merealisasikan wacana tersebut setelah dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat.Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kabupaten Bandung Barat (KBB) Eko Suprianto mengatakan, larangan study tour sekolah akan memberikan efek domino bagi sektor pariwisata. Tak hanya berdampak pada wilayah lokal Jawa Barat, tapi juga bisa merembet ke wilayah lain."Jadi larangan ini akan berimbas ke daerah yang lain. Ada juga informasi kalau Jabar melarang, Yogyakarta akan melarang siswa-nya ke Jabar," tegasnya.Eko menambahkan, PHRI telah membuat ancang-ancang saat wacana pelarangan study tour benar-benar diberlakukan secara resmi."Kita tentu khawatir dan telah ancang-ancang. Ini sudah ramai (di internal PHRI). Nanti kalau memang efeknya benar kurang baik, kami akan bermediasi dengan beliau (Dedi Mulyadi)," kata dia.1. Banyak pekerja bisa menganggurilustrasi resepsionis penginapan (pixabay.com/rodrigo_salomonhc)Saat ini karyawan hotel dan restoran di wilayah Kabupaten Barat (KBB) terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dampak dari adanya kebijakan efesiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat.Menurutnya, PHK merupakan hal paling realistis saat usaha hotel dan restoran benar-benar terpukul dengan adanya kebijakan efesiensi anggaran dari pemerintah, ditambah dengan minimnya kegiatan masyarakat seperti study tour."Kalau rencana atau kebijakan ini dilaksanakan terus berdampak pada kegiatan perusahaan (hotel dan restoran) kurang, ya kami pasti merasionalisasi tenaga kerja," kata Eko.2. Kegiatan MICE masih jadi andalanIlustrasi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) . (IDN Times/Yuko Utami)Eko mengungkapkan, kegiatan-kegiatan Meeting, Incentives, Convention, and Exhibition (MICE) merupakan andalan pelaku usaha hotel dan restoran di Bandung Barat. Minimnya kegiatan MICE dinilai akan membuat pelaku usaha hotel dan restoran terpukul karena omset akan mengalami penurunan drastis.Biasanya, saat omset turun drastis, pemangkasan karyawan merupakan hal utama yang dilakukan oleh pelaku usaha. "Yang paling gampang pengusaha akan melakukan itu (PHK), selain mencari pangsa pasar yang baru," tegasnya.3. Minta pemda Jabar kaji kebijakan yang lebih baikilustrasi rupiah (pexels.com/Robert Lens)Eko mengaku kebijakan yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025 itu belum berdampak terhadap sektor pariwisata khususnya hotel dan restoran di Bandung Barat.Meski begitu, Eko berharap pemerintah khususnya pemerintah daerah melakukan kajian secara komprehensif agar efesiensi anggaran yang dilakukan tidak berdampak buruk pada sektor pariwisata khususnya di Bandung Barat."Sejauh ini belum, belum ada yang cancel cancel, sekarang masih berjalan. Kita berharap pemerintah tetap bisa memberikan iklim yang baik," kata dia. Baca Juga: Jadi Beban, PHRI Jakarta Komitmen Food Waste Tak Berakhir di TPA