Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Usaha Perhotelan di Solo Ancang-ancang Kurangi Karyawan, Disebut Karena Efek Efisiensi Anggaran

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Usaha perhotelan harus memutar otak lantaran adanya penurunan okupansi dampak adanya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah. Juru bicara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Surakarta, Wening Damayanti menyampaikan, banyak cancel bisnis yang dialami perhotelan pasca dikeluarkannya Inpres terkait efisiensi anggaran pemerintah. Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Kota Surakarta, tetapi juga di daerah lain. Baca juga: Mesteri Candi Nusukan Tersembunyi di Dasar Sungai di Solo Baca juga: Masyarakat Solo Cinta Damai Gelar Aksi di Paragon Mall "Dalam hal ini, hotel-hotel terutama yang segmentasi marketnya goverment betul-betul harus mencari pengganti untuk revenue, kerugian-kerugian yang ditimbulkan dari hal ini." "Penurunan revenue dan okupansi bisa 40-50 persen," katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (16/2/2025). Dia menerangkan, padahal biaya operasional hotel harus tetap berjalan seiring penurunan okupansi. Dengan begitu, terangnya, pihak hotel harus mencari solusi untuk menutup biaya operasional. "Kalau cost (biaya) operasional tidak bisa tertutup tentu kami akan melakukan efisiensi." "Salah satu efisiensi yang bisa kami lakukan ialah tenaga kerja," terangnya. Wening Damayanti mengungkapkan, pihak hotel kini masih berupaya bertahan sembari melihat perkembangan atau adanya kebijakan terbaru dari pemerintah yang dapat membantu pelaku usaha, khususnya perhotelan. Dia menerangkan, hotel yang sehat memang seharusnya bisa membagi segmentasi market secara merata dan berimbang seperti segmen travel agen, coporate, sosial event, dan goverment. "Tapi ada hotel-hotel yang hidupnya dari satu segmen, government," ucap Wening. Pihaknya berharap ada dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat seiring adanya penurunan okupansi. Seperti mengembangkan pariwisata daerah sehingga berdampak terhadap sektor usaha perhotelan. Disamping pihaknya berpikir untuk mengembangkan market lain meskipun hal tersebut butuh waktu. (*) Baca juga: Selamat, Rektor USM Dr Supari Raih Penghargaan HPN Jateng Award 2025, Kategori Tokoh Inspiratif Baca juga: 5 Pasangan Bukan Pasutri Terjaring Razia Hotel dan Indekos, Polres Kebumen: Kami Berikan Pembinaan Baca juga: Miniatur Indonesia di Kampus Muhammadiyah: Mahasiswi Hindu Terharu dan Bangga Bisa Wisuda di UMP Baca juga: Hampir Sebulan Berlalu, Pembersihan Lumpur Sisa Banjir di SMP Negeri 2 Patebon Kendal Belum Selesai