Tempat penginapan terancam sepi akibat wacana pelararangan study tour di Jawa Barat. Bandung: Pengusaha hotel dan pariwisata di Kabupaten Bandung Barat keberatan terkait pelarangan studi tur yang diwacanakan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. Pasalnya, ini bakal berdampak terhadap keberlangsungan bisnis pariwisata. Pasalnya, selama ini kunjungan hotel dan tempat wisata khususnya di kawasan Lembang biasanya hanya mengandalkan rombongan pelajar yang mengadakan studi tur. "Kalau kami dari pengusaha pastinya terpukul jika anak sekolah enggak boleh lagi berwisata atau karya wisata," ucap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat, Eko Suprianto, Senin, 17 Februari 2025. Bukan hanya di Lembang, menurut Eko, kunjungan wisata ke Bali juga didominasi rombongan pelajar dari Jabar juga bakal terkena dampaknya. "Jangankan di kita, kawasan wisata internasional seperti Bali juga banyak dikunjungi rombongan pelajar. Apalagi di kita yang mainnya lokal, kebanyakan atau hampir semua pengunjung hari biasa itu anak sekolah," tuturnya. Ia menuturkan, jika larangan itu benar-benar diterapkan, seluruh sektor yang berhubungan dengan bisnis pariwisata akan terdampak. Bukan hanya turunnya kunjungan ke objek wisata tapi juga hingga omzet para pedagang. "Efek dominonya banyak. Bukan hanya pengusaha wisata tapi travel juga pasti kena imbas. Pedagang kecil yang ada di kawasan wisata juga pasti terkena," jelasnya. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi akan melarang sekolah menggelar study tour hingga memperjualbelikan buku lembar kerja siswa (LKS). Dedi juga meminta Dinas Pendidikan Jabar tidak membebani guru untuk mengurus laporan administratif ke depan. "Tidak ada lagi pikinik sekolah, saya gak mau. Piknik mah di rumah masing-masing, terus yang berikutnya suka ada tuduhan jual LKS segala macam yang itu dihindari gak usah," ucap Dedi seperti dikutip dari media sosialnya saat bertemu dengan jajaran Pemprov Jabar.