Malang: Penerapan kebijakan efisiensi anggaran belum memberikan dampak signifikan ke industri perhotelan di wilayah Kota Malang, Jawa Timur. Hal itu disampaikan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang. "Efisiensi yang dilakukan pemerintah (pusat) sampai daerah sementara belum terasa karena masih ada kegiatan di hotel, tetapi itu mungkin menggunakan anggaran yang kemarin atau sudah memesan tempat sebelum ada kebijakan ini," kata Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki, Rabu 19 Februari 2025. Meski demikian, PHRI telah meminta kepada setiap pengelola hotel, khususnya yang memiliki ruang convention, untuk berinovasi. Hal itu untuk menarik lebih banyak minat konsumen. Sebab menurutnya, pangsa pasar kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibitions (MICE) tidak hanya berasal dari pemerintah. Tetapi juga perusahaan swasta dan masyarakat umum. "Berarti tidak hanya mengandalkan program pemerintah, tetapi bisa juga dengan swasta, kegiatan pernikahan, dan lain-lain," ujarnya. Agoes menambahkan bahwa bisnis hotel yang masuk dalam kategori pariwisata, pemasukan utamanya tetap pada penjualan kamar bagi tamu. Hingga menjelang akhir Februari 2025, okupansi hotel di Kota Malang berkisar 60-70 persen. "Masih menjual kamar, jadi kegiatan wisatawan," imbuhnya. Dia tidak mempersoalkan kebijakan efisiensi ini, lantaran merupakan keputusan bulat yang harus diambil oleh pemerintah pusat. Namun, diharapkan pemerintah pusat dapat memberikan solusi untuk mengantisipasi dampak ke depan terkait pelaksanaan kebijakan ini. "Hal yang berkait dengan menumbuhkan perekonomian secara berhubungan itu tetap dijalankan karena kegiatan pariwisata itu memberikan efek bagi sektor usaha lainnya," ucapnya. Terkait pengajuan relaksasi pada pembayaran pajak, Agoes mengatakan jika sampai saat ini masih belum mengajukan hal itu kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Pun demikian dengan langkah meningkatkan tarif kamar hotel, guna menutup minimnya pemasukan dari kegiatan MICE. "Belum ada kalau soal itu (pengajuan relaksasi pajak dan menaikkan tarif kamar hotel)," tutur dia.