LUMAJANG, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Lumajang meminta agar agenda-agenda pemerintah digelar di dalam kota. Permintaan ini menindaklanjuti adanya instruksi presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun 2025.Ketua PHRI Lumajang, Eddy Wijaya, mengatakan kebijakan efisiensi anggaran tidak terlalu berdampak signifikan terhadap industri hotel dan restoran di Lumajang. Baca juga: Bupati Terpilih Lumajang Sebut Biaya Politiknya Mahal, Apa yang Harus Dilakukan OPD? Pasalnya, selama ini tidak banyak pemerintah kabupaten atau kota yang menggelar acara di Lumajang, termasuk Pemerintah Kabupaten Lumajang. Rata-rata, kata Eddy, agenda-agenda rapat maupun forum group discussion (FGD) yang diselenggarakan pemerintah daerah, termasuk Lumajang, kerap dilakukan di kota besar seperti Surabaya dan Malang. Baca juga: Berangkat Pelantikan ke Jakarta, Bupati Terpilih Lumajang Gunakan Uang PribadiSehingga, dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran ini, Eddy berharap pemerintah bisa menggelar acara pemerintahan di dalam kota. "Kalau dampak tidak terlalu signifikan karena dari dulu kita jarang digunakan untuk acara-acara pemerintahan," kata Eddy di Lumajang, Rabu (19/2/2025). "Tapi efisiensi ini kan bukan yang dihapus semua, hanya dikurangi, jadi kita ambil positifnya saja. Semoga pemerintah daerah mau mengalihkan agendanya di dalam kota saja, tidak perlu keluar, supaya putra daerah ini bisa berkembang," lanjutnya.Eddy menambahkan, secara infrastruktur, Kabupaten Lumajang belum banyak memiliki tempat yang representatif untuk kegiatan. Utamanya, dari sisi jasa hotel. Masih ada satu tempat yang dianggap representatif untuk kegiatan dan menampung tamu-tamu dari luar kota. Selain itu, jumlah gedung pertemuan juga masih terbatas. Namun, untuk restoran, kata Eddy, tempat-tempat yang representatif untuk menjamu tamu maupun pejabat daerah sudah cukup banyak. "Memang kalau infrastruktur kita masih sedikit yang representatif, tapi dengan kegiatan-kegiatan digelar dalam kota, akhirnya banyak investor yang mau masuk ke Lumajang karena dianggap menjanjikan. Kalau selama ini kan keluar kota terus, jadi kita juga sulit untuk berkembang," pungkasnya. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.