Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Efisiensi Anggaran Berdampak Rugikan Industri Perhotelan di Kota Malang

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) No 1 Tahun 2025 membawa dampak signifikan ke semua sektor, termasuk sektor industri perhotelan di Kota Malang. Salah satu yang dirasakan adalah pengurangan anggaran rapat dan berbagai kegiatan yang sebelumnya kerap dilakukan di hotel. Dampaknya, terjadi penurunan pada pemanfaatan ruang pertemuan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan dan operasional hotel secara keseluruhan. Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki. Menurutnya, kebijakan efisiensi anggaran sangat berpengaruh terhadap industri perhotelan di Kota Malang. "Memang terasa serta sangat berimbas. Dan dampak ini sangat dirasakan oleh hotel yang mengandalkan MICE (Meetings, Incentive, Convention, dan Exhibition), seperti hotel-hotel yang memiliki banyak tempat pertemuan dan mengandalkan kegiatan rapat serta sebagainya, itu sangat berpengaruh," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (19/2/2025). Hal itu terjadi karena sejumlah kegiatan kementerian maupun kedinasan yang biasa digelar di hotel, kini berkurang secara signifikan. Bahkan, beberapa hotel mengalami pembatalan kegiatan. "Bisa dikatakan hampir separuhnya atau berkurang hingga 50 persen. Dan ini tadi ada lima hotel yang laporan ke saya, mengaIami beberapa pembatalan kegiatan," terangnya. Dirinya pun menerangkan, dampak dari efisiensi anggaran ini menjadi masalah yang sangat serius bagi kehidupan industri perhotelan di Kota Malang. "Karena sebagian besar hotel di Kota Malang, andalannya berasal dari kegiatan MICE tersebut," tambahnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh PHRI Kota Malang, agar permasalahan ini tidak semakin berlarut. Yaitu, telah melaporkannya ke Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI Jatim dan Badan Pimpinan Pusat PHRI serta berdialog dengan kepala dinas terkait. Termasuk, meminta setiap pengelola hotel terutama yang memiliki ruang konvensi atau ruang pertemuan untuk berinovasi agar lebih menarik minat konsumen. Karena pangsa pasar kegiatan MICE ini tidak hanya ke pemerintah saja, tetapi perusahaan swasta termasuk masyarakat umum juga dapat memanfaatkan. "Meski sangat berdampak, kami tetap mengimbau kepada teman-teman perhotelan, bahwa kegiatan pemerintah yang digelar di hotel masih tetap ada." "Lalu yang kedua, buat alternatif yaitu peluang menarik pihak-pihak swasta masih ada dan hal itu perlu digalakkan," tandasnya.